Advisor PT Agro Bahari Nusantara George Samuel (kiri) dalam Susanto - Regional Micro Banking Head BRI RO Yogyakarta (kanan) dalam acara Shrimp Outlook 2024 di Fairfield by Marriott, Surabaya, Jumat, 8 Maret 2024.
Industri

Shrimp Outlook 2024 Bahas Proyeksi dan Kesiapan Industri Udang Hadapi Kompetisi Global

  • Shrimp Outlook 2024 memaparkan performa budidaya udang Indonesia terkini serta strategi untuk meningkatkan produktivitas pada 2024.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA - JALA, sebuah perusahaan teknologi akuakultur yang menyediakan  solusi budidaya udang end-to-end di Indonesia, mengadakan Shrimp Outlook 2024 di Surabaya. Acara ini dihadiri oleh 339 peserta termasuk petambak udang, perusahaan processing, pemangku kepentingan industri akuakultur, serta produsen benur dan pakan. 

Shrimp Outlook 2024 juga memaparkan performa budidaya udang Indonesia terkini serta strategi untuk meningkatkan produktivitas pada 2024.

Direktur Pemasaran Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Erwin Dwiyana, dalam sambutannya menekankan pentingnya acara ini di tengah perkembangan industri udang terkini.

Sementara itu, Chairman JALA Aryo Wiryawan menyampaikan  pentingnya kolaborasi untuk berhasil di kancah global. Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) Haris Muhtadi menyampaikan industri udang Indonesia memang tidak dalam kondisi yang menyenangkan, tetapi problematika yang dihadapi inilah  yang membuat pelaku industri lebih solid dan kompak.

Kinerja Industri Udang Indonesia

Co-founder dan CEO JALA Liris Maduningtyas memaparkan rata-rata produktivitas tambak udang 2023 ada di 12 ton/ha. Untuk mengusahakan profitabilitas terbaik, petambak direkomendasikan untuk berbudidaya selama 70-80 hari atau 100-110 hari”

Liris juga menekankan pentingnya meningkatkan penyerapan udang oleh pasar lokal untuk melindungi harga udang Indonesia dari perubahan ekstrem yang diakibatkan oleh ketidakstabilan pasar ekspor. Ia menambahkan, setiap usaha peningkatan produksi tahun ini harus diiringi dengan keseimbangan lingkungan dan pencatatan data.

Proyeksi Tahun 2024

Salah satu tantangan terbesar untuk industri udang Indonesia saat ini adalah dampak dari pasar global yang fluktuatif. Mengungkap kondisi pasar udang saat ini, terdapat kelebihan pasokan udang di pasar global dan persaingan yang meningkat dari negara-negara seperti Ekuador dan China. Upaya untuk meningkatkan daya saing udang Indonesia memerlukan produk  udang dengan nilai tambah atau udang masak untuk mencapai harga jual yang lebih baik.

Sementara itu, tempat penetasan (hatchery) menjadi salah satu industri penting yang berpengaruh terhadap produksi udang. Hatchery saat ini telah merespons isu berbagai penyakit udang, dengan terus melakukan perbaikan seperti memperketat screening dan biosekuriti sebagai bagian dari prosedur pengendalian penyakit.

Hatchery juga memastikan pemberian pakan hidup berkualitas yang kaya EPA dan DHA untuk menghasilkan benur. Semua usaha ini dilakukan sebagai komitmen hatchery untuk menghasilkan benur berkualitas bebas penyakit untuk dibudidayakan petambak.

Solusi Kesehatan Udang dan Efisiensi Budidaya

Salah satu perusahaan di bidang teknologi akuakultur, GreenSage Prebiotics, berkesempatan untuk berbagi tentang inovasi baru mereka  untuk  meningkatkan kesehatan udang dari dalam.

Selva Kumar, VP of Engineering GreenSage Prebiotics, memperkenalkan Pretego, produk terkini mereka. Produk ini menggunakan kopra yang didaur ulang untuk mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan hidup udang serta pertumbuhan bakteri menguntungkan untuk akuakultur. Pretego akan  membantu petambak mengurangi biaya budidaya mereka secara signifikan dan meningkatkan SR udang mereka.

Perusahaan teknologi akuakultur yang berbasis di Baltimore, Maryland, bernama Minnowtech turut memperkenalkan solusinya. Suzan Shahrestani, co-founder Minnowtech, menyorot inovasi terkini untuk menghitung biomassa udang melalui teknologi sonar dengan akurasi lebih dari 95%. Solusi ini telah memantau lebih dari 1,3 miliar udang di seluruh dunia.

JALA Bantu Petambak Udang

Pada Shrimp Outlook 2024, JALA juga memperkenalkan berbagai solusi untuk mengatasi isu di industri udang. JALA App, platform software manajemen tambak udang, membantu petambak memonitor kondisi terkini dan mengelola tambak dengan pengambilan keputusan berbasis data.

Alat ukur kualitas air multiparameter, JALA Baruno, juga membantu menyederhanakan proses pengukuran dan pemantauan kualitas air. Selain teknologi budidaya, JALA juga menyediakan dukungan budidaya dalam bentuk suplai, pendanaan, dan akses pasar. Solusi end-to-end JALA menunjukkan dedikasinya untuk hadir membantu di setiap tahap perjalanan budidaya udang.

Jacky, petambak baru yang turut hadir di acara ini, menunjukkan antusiasmenya pada topik diskusi panel yang dibawakan. “Diskusi panel tentang alternatif baru pendanaan udang sangat inspiratif, memberikan wawasan bagi kami yang mau masuk ke industri ini secara mendetail,” ungkapnya.

Antusiasme juga ditunjukkan oleh hadirin lain, Haviel, yang tertarik dengan laporan Shrimp Outlook dari JALA. “Menurut saya sesi presentasi Shrimp Outlook sangat menarik karena membahas naik-turunnya industri udang tahun lalu,” ungkapnya.

Di tahun kedua diadakannya acara tahunan Shrimp Outlook, acara kali ini menjadi ajang merefleksikan performa budidaya udang selama satu tahun ke belakang dan merencanakan untuk tahun yang sedang berjalan.

Walaupun industri udang saat ini dihadapkan dengan berbagai isu seperti produktivitas yang menurun dan harga udang yang tidak menentu, petambak didorong untuk tetap berbudidaya dengan pencatatan data rutin. Ini membantu petambak semakin memahami performa budidaya untuk mengambil langkah terbaik, serta memperkuat peluang untuk mendapatkan pendanaan ke depannya.

Untuk mengurangi ketergantungan industri  udang terhadap pasar ekspor, setiap pihak yang terlibat harus mengupayakan peningkatan penyerapan udang di tingkat lokal.

Dengan  ancaman penyakit udang yang masih nyata, hatchery maupun petambak harus selalu awas dengan menerapkan biosekuriti di setiap aspek bisnis mereka. Semoga acara ini dapat menjadi momen yang menambah wawasan dan memberi optimisme baru bagi siapapun yang terlibat di industri udang.