Penampilan Si Turki
Sains

Si Turki, Trik Sulap Abad-18 ini Mirip Robot AI Masa Kini

  • Saat ini mungkin kita tidak merasa heran jika mendapat kabar ada sebuah robot yang bisa bermain catur dengan baik berkat kecerdasan buatan. Namun bagaimana jika ada sesuatu semacam robot seperti itu ada jauh sebelum ditemukannya komputer?

Sains

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Saat ini mungkin kita tidak merasa heran jika mendapat kabar ada sebuah robot yang bisa bermain catur dengan baik berkat kecerdasan buatan. Namun bagaimana jika ada sesuatu semacam robot seperti itu ada jauh sebelum ditemukannya komputer?

Itulah Si Turki, atau The Turk, atau Mechanical Turk, sebuah trik sulap abad ke-18 yang memiliki kemampuan bermain catur yang sangat hebat. Bahkan Si Turki ini bisa mengalahkan orang-orang terkenal seperti Napoleon Bonaparte dan Benjamin Franklin.

Melansir Encyclopedia Britannica, penciptaan Si Turki berawal dari tahun 1769 ketika seorang penemu dan penasihat kerajaan bernama Wolfgang von Kempelen pergi ke pertunjukan sulap di istana Maria Theresa. Kempelen diundang oleh sang permaisuri Austria-Hongaria tersebut untuk memberikan pendapat ilmiahnya tentang pertunjukan tersebut. 

Pertunjukan itu ternyata tidak membuat Kempelen terkesan dan kemudian meyakinkan permaisuri dan seluruh istana bahwa dia bisa melakukannya dengan lebih baik. Maria Theresa memberinya waktu enam bulan untuk membuktikannya dengan pertunjukannya sendiri.

Kempelen kemudian kembali lagi pada 1770 dan membawa Si Turki, pria kayu berpakaian penyihir Turki, duduk di belakang lemari besar dengan papan catur di atasnya. 

Kempelen akan memulai penampilannya dengan membuka pintu lemari di belakang tubuh manusia kayu itu untuk menunjukkan kepada penonton mesin jarum jam di dalamnya. Begitu pintu ditutup, dia akan menggunakan kunci untuk memutar mesin. Setelah selesai, Kempelen menyuruh seorang penonton untuk maju dan berhadapan dengan manusia kayu itu untuk bermain catur. 

Kemudian Si Turki tersebut akan hidup dan mulai memainkan permainan catur yang sangat mengesankan. Bahkan disebutkan manusia kayu itu memenangkan sebagian besar permainannya. Dalam sejarah, Si Turki ini pernah mengalahkan tokoh terkemuka seperti Napoleon Bonaparte dan Benjamin Franklin. Si Turki juga pernah menghadapi pecatur terkenal Francois-Andre Danican Philidor, yang dianggap sebagai pecatur terbaik dunia pada masanya. Meski Philidor menang, dia menyebutkan pertandingan melawan Si Turki adalah salah satu pertandingan terberatnya.

Mengutip History.com, sejumlah orang berspekulasi bahwa Si Turki dikendalikan dengan magnet sementara yang lainnya berpendapat manusia kayu itu dirancang agar kurcaci atau operator anak dapat bersembunyi di dalamnya. Bahkan, Edgar Allan Poe, seorang penyair terkemuka kemudian menulis sebuah esai dengan alasan bahwa mesin itu palsu yang diatur oleh operator manusia yang tersembunyi setelah melihat Si Turki dalam sebuah pertunjukan di Richmond, Virginia pada 1826. 

Keajaiban Teknologi

Namun, ada banyak orang lain yang menganggapnya sebagai keajaiban teknologi. Seperti yang ditulis oleh seorang pengamat tentang Kempelen, "tampaknya tidak mungkin untuk mencapai pengetahuan mekanik yang lebih sempurna daripada yang dilakukan pria ini (Kempelen)."

Kempelen meninggal pada tahun 1804, kemudian Si Turki dibeli oleh seorang penemu dan pemain sandiwara Jerman bernama Johann Maelzel. Dengan Maelzel, Si Turki dibawa melakukan tur bersamanya selama sisa hidupnya. 

Setelah Maelzel meninggal, barulah rahasia mekanisme Si Turki ini terungkap. Ketika Kempelen atau Maelzel membuka seluruh pintu kabinet untuk memamerkan bagian interiornya kepada penonton, operator menggunakan kursi geser mekanis untuk tetap tersembunyi. Setelah itu, dia akan duduk di ruang terbuka di dalam kompartemen utama, menyalakan lilin, dan mengikuti perkembangan permainan di luar dengan mengamati serangkaian cakram logam yang menggantung dan tertarik oleh magnet di dasar bidak catur. Dengan demikian, dia dapat membuat gerakan permainan catur secara tersembunyi.

Kempelen dan Maelzel mengandalkan pemain catur berbakat yang mereka bawa selama perjalanan atau menyertakan mereka sebagai anggota palsu dalam rombongan mereka. Selama tur Amerika, Maelzel memiliki seorang master catur Eropa bernama William Schlumberger, yang berperan sebagai sekretaris pribadinya ketika dirinya tidak bersembunyi di dalam kabinet.

Walau hanya sebuah trik, Si Turki ini disebut mengilhami para ilmuwan untuk mengembangkan mesin cerdas mereka sendiri dan memicu untuk penciptaan kecerdasan buatan.