Bendera Malaysia
Makroekonomi

Siap Bergabung BRICS, Bagaimana Kekuatan Investasi Malaysia?

  • Kelompok BRICS dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi global yang menyumbang 25% dari perekonomian dunia, 20% dari perdagangan global, dan mencakup 40% populasi dunia.

Makroekonomi

Muhammad Imam Hatami

KUALA LUMPUR– Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan kesiapan negaranya untuk bergabung dengan kelompok  BRICS. Menurut Anwar keputusan tersebut merupakan langkah strategis yang diperkirakan akan meningkatkan posisi dan pengaruh Malaysia di kancah global. 

Pernyataan ini juga disampaikan menjelang kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang, ke Malaysia, untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Anwar Ibrahim mengungkap Malaysia akan segera menerapkan prosedur formal yang diperlukan, sambil menunggu hasil akhir dari pemerintah Afrika Selatan.

“Kami sudah mengambil keputusan, kami akan segera menerapkan prosedur formalnya… kami tinggal menunggu hasil akhir dari pemerintah di Afrika Selatan,” terang Anwar, dilansir media Guancha.

Kelompok BRICS dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi global yang  menyumbang 25% dari perekonomian dunia, 20% dari perdagangan global, dan mencakup 40% populasi dunia. 

Bergabungnya Malaysia ke dalam BRICS diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian dan posisi diplomatik negara ini.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyatakan partisipasi dalam kelompok ini harus memberikan manfaat nyata bagi negara, bukan hanya kebanggaan semata. 

"Partisipasi kita dalam blok ekonomi ini harus bermanfaat bagi negara dan tidak hanya sekedar menjadi kebanggaa" terang Hasan.

Selain itu, kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Malaysia diharapkan akan menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan peningkatan investasi. 

Diperkirakan akan ada penandatanganan beberapa kesepakatan penting, termasuk pembaruan perjanjian kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Malaysia dan China.

Langkah Malaysia untuk bergabung dengan BRICS mencerminkan strategi jangka panjang negara ini untuk memperluas jaringan ekonomi dan diplomatiknya, serta memastikan bahwa partisipasi dalam organisasi internasional dapat mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan nasional. 

Besaran Investasi Indonesia VS Malaysia

Dilansir dari situs resmi Kantor Perdana Menteri Malaysia pmo.gov.my, negara tersebut mencatatkan rekor investasi asing yang disetujui sebesar RM329,5 miliar atau sekitar Rp1.150 triliun (kurs Rp3.490) untuk tahun 2023. 

Jumlah sebesar itu meningkat sebesar 23,0% dibandingkan tahun sebelumnya, seperti yang disampaikan oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Anwar menjelaskan dari total investasi tersebut, investasi asing mendominasi dengan kontribusi sebesar 57,2% atau sekitar Rp655,5 triliun, sementara investasi domestik menyumbang 42,8% atau sekitar Rp494,5 triliun.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia berhasil menarik investasi total senilai Rp1.418,9 triliun sepanjang tahun 2023.

Investasi ini terdiri dari dua komponen utama. Pertama, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai angka Rp674,9 triliun, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 22,1% dibandingkan dengan capaian tahun 2021.

Komponen kedua adalah Penanaman Modal Asing (PMA) yang berhasil menyentuh angka Rp744 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 13,7% dibandingkan periode sebelumnya.