Bumi Serpong Damai
Korporasi

Siap Ekspansi, Bumi Serpong Damai Kantongi Kredit Rp1 Triliun dari BNI

  • BSD mendapatkan fasilitas kredit term loan senilai Rp1 triliun dan fasilitas treasury line sebesar US$2 juta.
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan penandatanganan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat 16 Desember 2022, perseroan mendapatkan fasilitas kredit term loan senilai Rp1 triliun dan fasilitas treasury line sebesar US$2 juta. kedua fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh BSDE sampai dengan jangka waktu 84 bulan sejak tanggal penarikan pertama.

Disebutkan, masing-masing fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha atau[un corporate action lainnya serta dalam rangka lindung nilai (hedging) atas risiko nilai tukar valuta asing dan interest rate.

“Fasilitas kredit ini dijamin oleh jaminan tanah milik perseroan,” tulis Direktur BSDE, Hermawan Wijaya.

Hermawan mengungkapkan, dengan fasilitas tersebut perseroan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam memanfaatkan alokasi penggunaan dana untuk kegiatan operasional mupun aksi koorporasi. Selain itu, perseroan juga terlindungi dari risiko fluktuasi kurs di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini.

Sebagai informasi, emiten properti ini mencatatkan kenaikan pendapatan usaha pada kuartal III-2022 sebesar 38,28% dari Rp5,167 triliun menjadi Rp7,145 triliun.

Pendapatan BSDE disumbang oleh penjualan tanah dan bangunan dengan kenaikan sebesar 36,92% dari Rp3,670 triliun menjadi Rp5,026 triliun. Selain itu, tanah dan bangunan strata little juga tercatat mengalami kenaikan dari Rp473,63 miliar menjadi Rp553,55 miliar.

Adapun dari hotel mengalami pertumbuhan sebesar 120% dari Rp5,77 miliar menjadi Rp12,75 miliar dan arena rekreasi juga mencatatkan kenaikan menjadi Rp15,67 miliar.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penyusutan sebesar 1,33% dari Rp930,77 miliar menjadi Rp918,30 miliar.