<p>Karyawan beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Siap IPO, Bank Net Indonesia Syariah Targetkan Dana Rp525 Miliar

  • PT Bank Net Indonesia Syariah berencana melakukan aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Rencananya, aksi IPO ini bakal terlaksana pada 2 Februari 2021.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – PT Bank Net Indonesia Syariah berencana melakukan aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Rencananya, aksi IPO ini bakal terlaksana pada 2 Februari 2021.

Direktur Bank Net Indonesia Syariah Basuki Hidayat mengungkapkan, perseroan bakal melakukan proses bookbuilding pada 11-18 Januari 2021. Rencananya, seluruh dana dari hasil IPO ini bakal masuk sebagai modal kerja dan ongkos operasional.

Utamanya, untuk pemeliharaan alat-alat teknologi mengingat kini rencana perseroan yang bakal kian fokus di bisnis perbankan digital.

“Hal ini sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital” terang Basuki dalam rilis resminya, Selasa, 12 Januari 2021.

Bank Net Indonesia Syariah berencana melepas sebanyak 5 miliar lembar saham biasa dengan nominal Rp100 per lembar. Jumlah itu setara dengan 37,9% modal penuh perseroaan setelah pelaksanaan IPO.

Dalam proses bookbuolding, perseroan menetapkan harga penawaran pada rentang Rp103-Rp105 per lembar. Dengan demikian, perseroan bakal mengantongi dana Rp515 miliar-Rp525 miliar dalam aksi IPO ini.

Selain mencatatkan sahamnya, perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 2,8 miliar lembar. Jumlah itu setara dengan 34,17% modal penuh perseroan saat pendaftaran IPO.

Perseroan bakal memberikan Waran Seri I ini secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan. Di mana setia 25 saham baru bakal mendapatkan 14 Waran Seri I.

Direktur Investment Banking PT. NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin mengatakan, rencana IPO itu telah mendapatkan izin pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Januari 2021. Sementara sejak kemarin, Senin, 11 Januari 2021, proses bookbuilding telah mulai dilaksakanakan.

“Kami berkeyakinan bahwa proses bookbuilding ini akan mendapat respon yang bagus dari pasar serta dapat terserap dengan baik walaupun di tengah masa pandemi covid-19 ini,”katanya.