Emiten kontrakto Koka Indonesia (KOKA) tengah bersiap IPO.
Pasar Modal

Siap IPO Oktober, Ini Profil Koka Indonesia Emiten Kontruksi

  • Emiten kontruksi PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dijadwalkan melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 09 Oktober 2023.

Pasar Modal

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) tengah memulai masa book building dalam rangkaian initial public offering (IPO). Emiten kontruksi itu dijadwalkan melakukan pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 09 Oktober 2023. 

Koka Indonesia adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 2011 dan bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior, dan furniture. 

Koka Indonesia juga telah dikenal memiliki kualifikasi yang tinggi dalam bidang konstruksi bangunan, konstruksi industri pabrik, dan jembatan & terowongan, dimana Perseroan telah melakukan serangkaian proyek rekayasa investasi dan konstruksi di Indonesia.

Selama lebih dari 10 tahun, perseroan telah mengerjakan lebih dari 100 proyek di Indonesia, dimana dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu, kesehatan kerja, sistem manajemen keselamatan berdasarkan standar ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.

Perseroan saat ini dipimpin oleh Gao Jing (Vanessa), warga negara China, yang bertindak sebagai pemegang saham pengendali sekaligus Direktur Utama Perseroan. Dengan pengalaman signifikan dalam menangani proyek, tak heran proyek strategis di Indonesia terutama dari klien yang berasal dari Negeri Tirai Bambu ditangani perusahaan ini. 

Terkait kinerja keuangan, perseroan pada akhir tahun 2022 mampu memperoleh pendapatan Rp182,91 miliar, angka itu meningkat sebesar 30,87% dibandingkan akhir 2021. Sementara untuk laba tahun berjalan tercatat Rp19,38 miliar atau melonjak 75,24%. Hal itu terutama karena meningkatnya marjin atas pendapatan jasa infrastruktur.

Pegang Kontrak Rp200 Miliar 

Direktur Keuangan Koka Indonesia Michael Albert menjelaskan, perseroan telah mendapatkan enam kontrak baru yang nilainya mencapai lebih dari Rp200 miliar hingga akhir 2023. Kontrak baru tersebut mayoritas berasal dari infrastruktur pertambangan.

 "Perkiraan nilai kontraknya lebih dari Rp 200 miliar," ucapnya ketika konferensi pers di Jakarta, Kamis 21 September 2023. Michael sapaan akrabnya, memastikan jika Koka Indonesia selalu mengerjakan kontrak sesuai dengan kapasitas perseroan. Demikian pula, dengan enam kontrak yang diraih tersebut sudah sesuai kemampuan perseroan hingga akhir 2023.

Dengan enam kontrak yang sudah di tangan itu, perseroan sangat optimis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari tahun lalu. "Kami membidik pendapatan naik sebesar 40% dan laba bersih lebih besar dari itu," jelasnya.

Rencana Dana IPO Koka

Aksi koorporasi KOKA yang merupakan emiten bergerak di bidang kontraktor umum proyek kontruksi menggandeng PT UOB Kay Hian Sekuritas. Perusahaan tersebut ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam IPO Koka Indonesia. 

Melansir prospektus, Selasa, 25 September 2023, KOKA bakal melepas sebanyak 715 juta saham atau setara dengan 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO, dengan nominal Rp25 per saham.

Masa book building yang tengah berlangsung hingga 26 Septemeber 2023, KOKA memasang harga penawaran Rp128-Rp161 per saham. Dengan begitu, emiten berkantor pusat di Jakarta Selatan berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp 91 miliar sampai Rp 115 miliar.

Rencananya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan oleh KOKA untuk dua hal utama, yakni pembelanjaan pengadaan alat dan pembiayaan modal. Pertama, sebesar 13,55% bakal digunakan untuk pembelanjaan modal meliputi pengadaan alat berat baru. Dengan rincian, Wheel Loader sejumlah tiga unit, Truck Crane sejumlah dua unit, dan Excavator sejumlah dua unit.

Diketahui, pelaksanaan transaksi tersebut ditargetkan akan terealisasi selambat-lambatnya pada kuartal ke empat tahun ini. Di samping itu, KOKA juga telah menentukan vendor yang memiliki kredibilitas dan berpengalaman dalam penyediaan alat berat tersebut, yaitu PT Rimpac Daya Mitra selaku pihak ketiga yang memiliki kegiatan usaha sebagai distributor alat berat.

Untuk yang Kedua, sebesar 86,45% dana IPO bakal digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek, dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek.

Perkiraan Jadwal IPO

Masa Penawaran Awal: 19 - 26 September 2023

Tanggal Efektif: 29 September 2023

Masa Penawaran Umum: 2-5 Oktober 2023

Penjatahan: 5 Oktober  2023

Distribusi Saham Secara Elektronik: 6 Oktober 2023

Pencatatan di BEI: 9 Oktober 2023