<p>Pekerja melintas pada jam pulang kerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Siap-Siap, 8,8 Juta Pekerja Bakal Dapat Bantuan Subsidi Upah

  • Strategi pengendalian pandemi Covid-19 untuk menjaga kestabilan situasi dan kondisi diberbagai wilayah Indonesia tetap dicanangkan oleh pemerintah memasuki bulan Ramadhan 1443 Hijriah ini.
Nasional
Muhammad Heriyanto

Muhammad Heriyanto

Author

JAKARTA - Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau sering disebut Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi gaji akan kembali dicairkan pada 2022. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, BSU akan diberikan kepada 9,8 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta. Hal ini dikarenakan untuk membantu pemulihan perekonomian Indonesia.

“Berdasarkan arahan Bapak Presiden, Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) akan terus dimatangkan untuk diberikan kepada 8,8 juta tenaga kerja dengan gaji kurang dari Rp 3,5 juta, dan ini dalam waktu dekat akan diumumkan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 April 2022.

Hal ini sejalan dengan realisasi anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2022. Di mana hingga 1 April mencapai Rp29,3 triliun atau 6,4% dari alokasi sebesar Rp455,62 triliun.

Adapun pemerintah membagi realisasi anggaran PC-PEN melalui tiga klaster seperti berikut:
1. Penanganan Kesehatan, realisasi sebesar Rp1,55 triliun (1,3% alokasi), terutama untuk Insentif Perpajakan atas Vaksin dan Alat Kesehatan, dan Penanganan Covid-19 melalui Dana Desa.

2. Perlindungan Masyarakat, realisasi sebesar Rp22,74 triliun (14,7% alokasi), khususnya untuk Program PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Desa, dan Bantuan Tunai PKLWN.

3. Penguatan Pemulihan Ekonomi, realisasi sebesar Rp5,02 triliun (2,8% alokasi), utamanya untuk program pariwisata, pangan, subsidi/IJP UMKM, dan Insentif Perpajakan.

Seperti diketahui,  per 4 April 2022, kasus Covid-19 mengalami penurunan yang signifikan.  Kasus baru sebanyak 1.661 kasus, berkurang sebesar 97,4% dari angka tertingginya di 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus. Kasus aktif tercatat sebanyak 93.462 kasus, turun 84,1% dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus.

Sedangkan, kasus kematian sebanyak 61 kasus, turun 84,8% dari puncak kasus kematian di 8 Maret 2022 sebanyak 401 kasus. Hal itu menyebabkan Case Fatality Ratio (CFR) menurun dari 3,27% di awal Februari 2022 menjadi 2,58%.

Menko Perekonomian itu menyampaikan bahwa di beberapa provinsi, kasus aktif masih cukup tinggi, namun mengalami tren penurunan.

“Sejak penyelenggaraan MotoGP Mandalika, setelah kita lakukan monitoring, di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak ada kenaikan kasus yang signifikan dan tetap berada di Transmisi Komunitas Level 1,” ujarnya.

Kabar baik penurunan kasus Covid-19 sejalan dengan kabar baik perkembangan capaian vaksinasi. Untuk vaksinasi dosis 2 sudah ada 18 provinsi yang mencapai lebih dari 70% dengan 11 provinsi di antaranya ada di luar Jawa-Bali.

Untuk vaksinasi Dosis-3 (booster) ada 16 provinsi yang sudah mencapai di atas 10%, dengan 9 Provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali. Namun, capaian vakasinasi dosis 1 yang dibawah 70%, masih ada 2 provinsi, yakni Papua Barat dan Papua.