<p>Tampak logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 6 Juli 2020. Logo baru yang diluncurkan pada Rabu, 1 Juli 2020 menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Siap-siap, Erick Thohir Tuntaskan Holding BUMN Bank Syariah, Pelindo, Hingga Pangan

  • Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam waktu dekat bakal menuntaskan proses pembentukan holding bank syariah, pelabuhan, dan pangan.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam waktu dekat bakal menuntaskan proses pembentukan holding bank syariah, pelabuhan, dan pangan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN akan menggabungkan bank-bank syariah BUMN yang terdapat di masing-masing himpunan bank-bank milik negara (Himbara). Bank-bank itu bakal menjadi satu holding atau subholding bank syariah BUMN dalam waktu dekat.

“Dalam konsep yang terdekat adalah (penggabungan) bank syariah BUMN, itu dalam waktu dekat,” kata dia dalam diskusi daring di Jakarta, Senin malam, 28 September 2020.

Menurut Arya, bank syariah BUMN ini sedang dalam proses penggabungan juga untuk bank syariah BUMN.

Dengan demikian bank-bank syariah yang ada di bank-bank BUMN akan digabungkan menjadi satu bank syariah.

Gedung PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) / Rni.co.id

Holding Pelindo dan Pangan

Di samping itu dalam waktu dekat Kementerian BUMN juga berencana untuk menggabungkan BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menjadi satu holding BUMN Pelindo.

“Memang Pelindo akan di-holding-kan, dalam waktu dekat akan di-holding-kan. Tidak lama lagi akan menjadi holding jadi satu Pelindo saja,” kata Arya.

Rencana pembentukan holding lainnya yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN dalam waktu dekat adalah pembentukan holding BUMN klaster pangan.

Mantan Direktur Pemberitaan MNC Group milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo tersebut mengatakan, BUMN pangan nanti akan digabungkan semua dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk holding-nya dan ini akan dilakukan secepatnya.

Sebelumnya, manajemen RNI berharap pembentukan holding BUMN klaster pangan dapat terwujud pada akhir tahun ini.

Menurut Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI, Febriyanto terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan dalam rangka persiapan sebagai holding.

Delapan BUMN tersebut antara lain PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero) dan PT Perikanan Nusantara (Persero). Kemudian, PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero) dan PT Garam (Persero). Selanjutnya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) alias BGR Logistics.

Febriyanto juga mengatakan bahwa para petani, nelayan, BUMDes dan koperasi tersebut akan dilibatkan. Mereka dilibatkan dalam rantai produksi sampai ke hilir menjadi bahan pangan yang siap didistribusikan atau dikomersialkan melalui jaringan ritel BUMN pangan. (SKO)