Siap-Siap, Harga Makanan Warteg Bakal Naik Susul BBM
- Imbas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) per 3 September 2022 lalu membuat masyarakat dan para pemilik usaha mulai mempersiapkan diri menghadapi melambungnya harga bahan pokok.
Nasional
JAKARTA - Imbas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) per 3 September 2022 lalu membuat masyarakat dan para pemilik usaha mulai mempersiapkan diri menghadapi melambungnya harga bahan pokok.
Salah satu pelaku usaha warung tegal (Warteg) di kawasan Jakarta bersiap menaikkan harga buntut melambungnya harga BBM.
"Bahan pokok cabai mulai naik lagi, BBM naik ya mau tidak mau kita ikut naikkan harga," kata Ida salah satu pemilih warteg di kawasan Jakarta Selatan kepada TrenAsia Rabu, 7 September 2022.
- Panen Emas, Emiten Tambang Grup Bakrie Bumi Resources Minerals Kantongi Laba Rp58 Miliar
- Pasar Diprediksi Kacau, Ekonom Robert Kiyosaki: Waktu Tepat untuk Jadi Kaya
- Harga Gas Alam Melejit, Perusahaan Energi Rusia Gazprom Banjir Cuan Rp619,5 Triliun
Ida menyampaian, penyesuaian harga terpaksa ia lakukan karena untuk menutupi ongkos belanja yang akan ikut membengkak dan biaya sewa.
Meskipun ada kekhawatiran jika adanya penyesuaian tarif akan membuat pelanggan kabur. Segmen konsumen Ida merupakan anak-anak kampus dan kelompok ekonomi menengah ke bawah.
Untuk itu, ia berencana menaikkan harga makanan di warteg tidak lebih dari 20%. Dengan harapan harga baru tetap terjangkau bagi pelanggan warteg.
Di Wateg milikinya Ida biasa menjual per lauk seperti ayam, ikan hingga telur di harga Rp4000 hingga Rp12.000. Sekarang Ida mematok harga lauk di kisaran Rp5.000 hingga Rp15.000 per potong.
Lalu untuk lauk sayur Rp3.000 hingga Rp5.000, imbas naiknya BBM lauk sayur akan dibanderol Rp4.000 hingga Rp6.000.