Siap-siap! LPEI Bakal Luncurkan Platform Perdagangan Ekspor Saingan Amazon & Alibaba
- Menurut Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, rencana peluncuran platform digital ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai ekspor digital dan juga menyediakan layanan jual beli online melalui model Bussines to Bussines (B2B) kepada pelaku UKM.
IKNB
JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang dikenal juga sebagai Indonesia Eximbank, tengah bersiap meluncurkan sebuah inisiatif digital yang bertujuan besar: mendukung ekspor dari Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia. Digitalisasi ini merupakan langkah strategis untuk memajukan UKM di era globalisasi saat ini.
Menurut Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, rencana peluncuran platform digital ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai ekspor digital dan juga menyediakan layanan jual beli online melalui model Bussines to Bussines (B2B) kepada pelaku UKM.
Melalui platform digital ini, LPEI bertekad memberikan dukungan yang komprehensif bagi UKM Indonesia. Salah satunya adalah melalui program edukasi untuk para eksportir pemula.
- Lubang Biru Terdalam di Dunia Ini Diperkirakan Punya Terowongan Tersembunyi
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 02 Mei 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Ribuan Penumpang Pesawat Terdampak Letusan Gunung Ruang
“Tahun ini LPEI akan membangun digital platform. Kalau China punya Alibaba, Amerika punya Amazon. Kita akan launching tahun ini juga sehingga pelaku UKM itu bisa dari mana saja bisa mengakses edukasi ekspor, dan bisa memasarkan produk ekspornya secara cross border,” kata Maqin dalam acara pembekalan Press Tour Kemenkeu di Gunung Kidul, Yogyakarta, dikutip Jumat, 3 Mei 2024.
Maqin menjelaskan bahwa program ini akan membantu mereka yang belum siap secara mendalam untuk memulai langkah ekspor mereka.
Syarat utama bagi UKM yang ingin tergabung dalam platform digital ini adalah memiliki produk yang layak dan komitmen untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
Jika LPEI menilai suatu produk dari UKM sudah cukup layak untuk diekspor, maka pelaku usaha yang bersangkutan bisa mendaftarkan produk-produknya untuk dipasarkan melalui platform digital tersebut.
Baca Juga: LPEI Bersinergi dengan BRI, BCA, dan BTN untuk Memperluas Ekosistem Ekspor
LPEI yakin bahwa aplikasi e-commerce ini dapat membuka peluang yang besar bagi para pelaku UKM Indonesia untuk ekspansi internasional.
Apalagi, LPEI telah memiliki pasar ekspor bagi pelaku UKM di lebih dari 118 negara, termasuk Amerika Serikat, Arab Saudi, Jerman, Belanda, Malaysia, dan kawasan Asia Selatan.
“Insya Allah Agustus ini kita luanching,” kata Maqin.
Walaupun platform digital ini menyerupai e-commerce yang tidak asing bagi masyarakat yang sudah familiar dengan dunia maya, namun masyarakat di dalam negeri tidak bisa melakukan pembelian produk di platform tersebut karena pemasarannya memang hanya dikhususkan bagi importir, dan itu pun bersifat B2B.
- Saham PGEO, RAJA dan BBRI Layak Diburu Kala Ekonomi Limbung
- IHSG Dibuka Melemah, Saham ADRO, AKRA dan PTBA Menarik Disimak
- Daftar 12 Film yang Tayang di Bioskop Bulan Mei
Menjadi Wadah Edukasi Produk bagi Importir
Tidak hanya menjadi ruang untuk mengedukasi para eksportir, platform digital ini pun dicanangkan untuk menjadi wadah edukasi produk bagi importir.
Pasalnya, ada beberapa produk yang mungkin masih terdengar asing bagi para importir dari mancanegara. Misalnya, di Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, yang merupakan salah satu desa binaan LPEI, terdapat produk unik yang dijajakan sebagai salah satu kuliner ciri khas di kawasan tersebut, yakni belalang goreng.
Saat dimintai pendapat terkait potensi ekspor produk yang bisa dikategorikan sebagai extreme food tersebut, Maqin mengatakan bahwa pihak LPEI harus melihat dulu dari sisi demand di mancanegara. Pasalnya, produk tersebut tentunya bukan suatu hal yang lumrah dikonsumsi di banyak negara.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa produk ini dapat dijajakan di skala global karena sebenarnya, belalang itu kurang lebih memiliki rasa seperti udang. Ditambah lagi, belalang mengandung protein tinggi, dapat menjaga kesehatan saraf dan kognitif, menurunkan kadar kolesterol, menyehatkan kulit dan rambut, dsb.
Untuk bisa membangun permintaan di skala dunia, tentunya diperlukan edukasi produk tersebut kepada para calon importir, dan platform digital yang sedang disiapkan oleh LPEI dapat menjadi wadah untuk edukasi tersebut.