Siap-Siap, Perbankan BUMN Mau Bayar Obligasi Rp3 Triliun di Semester II-2023
- Sejumlah perbankan BUMN seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) diperkirakan bakal melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II-2023.
Obligasi
JAKARTA – Sejumlah perbankan BUMN seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) diperkirakan bakal melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II-2023.
Emiten perbankan pelat merah pertama yang akan melunasi surat utang yakni BBRI. Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu, manajemen menyatakan kesiapan dana untuk melunasi green bond yang akan jatuh tempo pada 30 Juli 2023.
"Perusahaan telah menyediakan dana pelunasan pokok Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri A sebesar Rp2,5 triliun," tulis manajemen BBRI belum lama ini.
Saat ini, dana untuk pelunasan obligasi tersebut telah ditempatkan dalam aset likuid berkualitas tinggi milik perusahaan. “Perseroan memastikan pelunasan green bond tidak akan berdampak negatif yang signifikan terhadap likuiditas dan kelangsungan usaha.”
- Australia Sepakat Ekspor 60 Ribu Lithium ke Indonesia
- Sumber Kekayaan Hartono Bersaudara, Dua Orang Terkaya Indonesia 2023
- Menilik Komitmen ESG Adhi Karya Sembari Bangun Infrastruktur Dalam Negeri
Sebelumnya, perseroan mengumumkan bahwa pada tahun ini pihaknya memiliki total surat utang dalam dan luar negeri yang jatuh tempo dengan nilai Rp5,31 triliun dan US$500 juta dan berencana melunasinya. Pada semester I-2023, BBRI telah merealisasikan pembayaran surat utang.
Selain itu, BMRI juga tercatat memiliki Medium Term Notes Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018 dengan pokok sebesar Rp500 miliar yang akan jatuh tempo pada 31 Juli 2023.
Perseroan juga telah menyiapkan dana untuk pelunasan tersebut, dengan rincian Rp500 miliar sebagai pokok obligasi dan Rp10,71 miliar sebagai bunga obligasi.
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sendiri memperkirakan penurunan nilai penerbitan obligasi pada tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp163,63 triliun pada 2022 menjadi hanya Rp157 triliun hingga akhir 2023 mendatang.