Siap-siap RI Bakal Punya BUMN Raksasa, Kalahkan Temasek Singapura dan Khazanah Malaysia
Jika seluruh BUMN melantai di bursa efek, berdasarkan sales to price ratio dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 3-4 kali di masa normal, maka market value-nya ditaksir mencapai Rp7.100 triliun.
Industri
JAKARTA – Pemerintah tengah membangun Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan diperkirakan akan mengalahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Temasek milik Singapura dan Khazanah milik Malaysia.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyatakan nilai seluruh perusahaan pelat merah dapat melebihi nilai Temasek Singapura hingga Khazanah Nasional Berhad milik Malaysia, bahkan setara dengan Abu Dhabi Investment Authority.
Menurutnya, hal itu sangat mungkin terjadi jika semua BUMN melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Dengan begitu, Budi bilang pemerintah bakal punya institusi sovereign wealth fund atau institusi pengelola investasi dengan nilai yang fantastis.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Budi menjelaskan, total pendapatan BUMN sebelum pandemi mencapai Rp2.400 triliun per tahun. Jika seluruh BUMN melantai di bursa efek, berdasarkan sales to price ratio dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 3-4 kali di masa normal, maka market value-nya ditaksir mencapai Rp7.100 triliun.
“Secara teoretis jika kita IPO-kan seluruh BUMN yang ada dengan menggunakan standar sales to price ratio pasar sebelum COVID, pemerintah akan memiliki suatu institusi sovereign wealth fund yang lebih besar dari Temasek ataupun Khazanah. Mungkin setara dengan SWF Abu Dhabi,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa 6 Oktober 2020.
Ia menambahkan, saat ini jumlah BUMN lebih dari 100 perusahaan dan semakin berkurang jumlahnya sejalan dengan adanya klasterisasi. Sedangkan, lanjut Budi, total nilai aset BUMN lebih dari Rp8.000 triliun. Nilai itu lebih besar dari keseluruhan aset pemerintah RI, yakni sekitar Rp6.600 triliun.
Lembaga Pengelola Investasi
Sebelumnya, pemerintah berencana membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Rencananya lembaga ini akan diawasi langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Sovereign Wealth Fund (SWF), nama lain lembaga tersebut merupakan salah satu terobosan pemerintah dalam Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.
Anggota Perumus LPI sekaligus Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Robertus Bilatea menyatakan lembaga tersebut akan mengelola investasi berskema dana abadi.
“LPI sehari-harinya akan dijalankan oleh dewan direksi tetapi dikontrol secara ketat oleh badan pengawas. Badan pengawas itu langsung Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, dia langsung masuk ke dalam karena jumlah aset yang dikelola besar,” ujarnya. (SKO)