Siapa Pemilik Peradaban Tertua di Dunia?
- Peradaban tidak terhitung jumlahnya. Mereka telah bangkit dan tenggelam selama ribuan tahun. Lalu mana yang paling tua dalam catatan?
Tekno
JAKARTA-Peradaban tidak terhitung jumlahnya. Mereka telah bangkit dan tenggelam selama ribuan tahun. Lalu mana yang paling tua dalam catatan?
Sekitar 30 tahun yang lalu jawaban dari pertanyaan akan langsung mengarah pada sekitar 4000 SM. Ini adalah fase awal budaya Sumeria muncul sebagai peradaban tertua di wilayah Mesopotamia. Di tempat yang sekarang sebagian besar adalah Irak.
Bangsa Sumeria dinamai menurut kota kuno Sumeria yang terletak beberapa mil di selatan kota modern Kut, di Irak timur. Para arkeolog menyebut fase Sumeria paling awal sebagai periode Uruk. Setelah kota Uruk yang sama kunonya sekitar 80 kilometer ke barat daya, di mana banyak artefak Sumeria tertua ditemukan.
Tetapi bukti yang ditemukan dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa bangsa Sumeria memiliki beberapa pesaing untuk gelar ‘peradaban tertua’ termasuk Mesir kuno.
- Kisah Sukses UMKM: Berawal dari Kebosanan Selama Pandemi, Mahasiswi Ini Rintis Dimsum Kaiaeats
- Pemerintah Prediksi Laju Inflasi 1,38 Persen pada September 2022
- Wijaya Karya (WIKA) Targetkan 6 Anak Usaha IPO, Siapa Saja?
Definisi tentang apa yang membuat sebuah peradaban tidak jelas, tetapi secara umum sebuah budaya harus mencapai beberapa keunggulan. Mereka terutama urbanisme yaitu, kota — irigasi dan tulisan. Dan bangsa Sumeria memiliki ketiganya.
Setelah sekitar 2000 SM, peradaban Sumeria mengarah langsung ke peradaban Babilonia di Mesopotamia. Bangsa yang dipercaya menemukan rumus matematika seperti trigonometri dan bilangan prima, kuadrat dan kubus. Konsep yang dikembangkan lebih lanjut oleh orang Yunani kuno lebih dari 1.000 tahun kemudian.
Bangsa Sumeria mungkin juga memiliki agama dengan membangun kuil-kuil yang menjulang tinggi yang disebut ziggurats di kota-kota mereka. Bangsa ini juga mendirikan kasta-kasta imam yang dikhususkan untuk pemujaan ritual dewa-dewa tertentu.
Dewa mana yang paling kuat di panteon Sumeria yang luas tergantung pada tempat dan waktu. Dewa langit Anu, misalnya, populer di Uruk awal. Sedangkan Dewa Badai Enlil disembah di Sumeria. Inanna—"Ratu Surga"—mungkin awalnya adalah dewi kesuburan di Uruk yang pemujaannya menyebar ke kota-kota Mesopotamia lainnya, di mana ia dikenal sebagai Ishtar. Dewa ini mungkin telah memengaruhi dewi-dewi peradaban selanjutnya, seperti Astarte di antara orang Het dan Aphrodite Yunani.
Sebuah cerita yang sangat mirip dengan Nuh yang membangun sebuah bahtera yang diisi dengan hewan untuk melestarikan keluarganya selama banjir besar. Para arkeolog berpikir itu pada awalnya adalah cerita Sumeria dari sekitar 2150 SM.
Beberapa ahli berpendapat bahwa peradaban lain mungkin setua atau bahkan lebih tua dari peradaban Sumeria.
"Saya akan mengatakan bahwa Mesir dan Sumeria pada dasarnya kontemporer dalam kemunculannya," kata Philip Jones, kurator asosiasi dan penjaga koleksi di bagian Babilonia di Penn Museum Philadelphia.
Jones kepada Live Science mengatakan puluhan tahun perang dan kerusuhan di Irak membuat para arkeolog tidak dapat mengakses banyak situs Mesopotamia. Tetapi para ahli Mesir Kuno terus menggali.
Hasilnya adalah bahwa para arkeolog di Mesir kini telah menemukan tulisan-tulisan sedini tulisan-tulisan paling awal dari Sumeria. Ini menunjukkan fase tertua peradaban Mesir kuno muncul kira-kira pada waktu yang sama dengan fase awal peradaban Sumeria sekitar 4000 SM
Lembah Indus
Kemungkinan lain lagi adalah peradaban Lembah Indus, yang muncul di bagian yang sekarang disebut Afghanistan, Pakistan, dan India barat laut. Menurut artefak paling tua yang ditemukan di sana peradaban berasal dari setidaknya 3300 SM,. “Kita mungkin menemukan barang-barang yang sangat awal di Lembah Indus," kata Jones. "Tidak akan mengejutkan saya jika kita menggali sesuatu yang sama awal."
Jones menduga bahwa perdagangan awal di sepanjang tepi Samudra Hindia membantu peradaban paling awal ini. Mesir di samping Laut Merah, Sumeria di ujung utara Teluk Persia, dan peradaban Lembah Indus lebih jauh ke timur berkembang dari orang-orang pra-beradab yang tinggal di sana sebelum mereka dengan membawa mereka sumber daya dan ide-ide dari lebih jauh.
"Firasat saya adalah bahwa mungkin ada beberapa jaringan perdagangan yang terjadi di Samudra Hindia," katanya.