Lowongan Kerja, Kalbe Farma Cari 5 Peneliti Terbaik
JAKARTA – Sebagai upaya hilirisasi penelitian, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyelenggarakan program Ristek/BRIN Kalbe Science Awards (RKSA) 2021. Program RKSA 2021 merupakan program pemberian dana penelitian bagi para peneliti di Indonesia dengan tema kesehatan, farmasi, pangan fungsional, teknologi informasi atau life science. Kali […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Sebagai upaya hilirisasi penelitian, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyelenggarakan program Ristek/BRIN Kalbe Science Awards (RKSA) 2021.
Program RKSA 2021 merupakan program pemberian dana penelitian bagi para peneliti di Indonesia dengan tema kesehatan, farmasi, pangan fungsional, teknologi informasi atau life science. Kali ini, ada lima peneliti yang mendapatkan pendanaan untuk risetnya.
“Indonesia harus bertransformasi, dari resource driven economy menjadi innovation driven economy,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro, Rabu, 11 November 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Bambang memaparkan bahwa innovation driven economy merupakan cara percepatan pemulihan perekonomian nasional yang berbasis pemanfaatan teknologi. Dengan dunia riset yang berkembang, Indonesia dapat menjadi negara maju melalui pemanfaatan inovasi dan teknologi.
Ia juga menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 memberikan pelajar betapa pentingnya penelitian ilmiah bagi sebuah negara untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Adapun beban penelitian, menurut Bambang tidak dapat ditanggung oleh satu pihak saja.
Bambang mengatakan kunci utama penguatan inovasi adalah melalui sinergi triple helix. Di mana peneliti, inovator, akademisi, dunia usaha maupun komunitas perekayasa teknologi dan pemerintah bahu membahu melaksanakan riset.
Kolaborasi ini penting untuk menciptakan produk riset yang inovatif namun juga berkeadilan. Di sektor kesehatan, hilirisasi penelitian akan turut berkontribusi positif dalam peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat serta nilai ekonomi nasional.
Boenjamin Setiawan Ph.D, pendiri Kalbe Farma menjelaskan proses penelitian adalah menemukan suatu yang baru. Oleh sebab itu, ketika penelitian sudah melalui proses invensi dan inovasi, yang terpenting kemudian adalah proses hilirisasi atau komersialisasi.
Pada unsur hilirisasi inilah, unsur bisnis atau perusahaan memegang peranan penting. Alasannya, agar penelitian yang dilakukan oleh para akademisi dapat dinikmati secara nyata oleh masyarakat.
“Pemerintah sebagai pemegang kebijakan juga berperan penting dalam memperlancar proses penelitian di Indonesia,“ ujarnya.