Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Nasional

Siapapun Presiden Terpilih, Luhut Tegaskan Ogah Jadi Menteri Lagi

  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan ia tidak memiliki keinginan lagi untuk menjadi menteri jika ditawari oleh presiden terpilih pada Pemilu 2024.
Nasional
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan ia tidak memiliki keinginan lagi untuk menjadi menteri jika ditawari oleh presiden terpilih pada Pemilu 2024.

Luhut mengungkapkan ia tidak mendapat restu dari istrinya, Devi Simatupang. Walaupun demikian, ia bersedia memberikan saran kepada presiden yang terpilih nantinya jika diminta.

Nggak, kalau saya jadi menteri cukup lah. Istri saya sudah tidak setuju saya menteri lagi. Kalau beri saran-saran iya,” katanya pada media, dikutip Kamis 15 Februari 2024.

Baca Juga: 5 Alasan Luhut Dukung Prabowo-Gibran

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya, Luhut Pandjaitan secara terbuka menyatakan dukungannya untuk Pasangan Calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2024.

Setelah memberikan suaranya di TPS 14 Desa Cemagi, Badung, Bali, Luhut Panjaitan optimistis pasangan calon yang ia dukung akan memenangkan pemilu bahkan dalam satu putaran.

“Kita sudah lihat survei-survei saja. Kalau saya pikir ya satu putaran,” kata Luhut menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan prediksinya dalam Pemilu 2024.

Alasan Luhut mendukung Pasangan Calon 02 Prabowo-Gibran karena ia percaya program kerja keduanya akan melanjutkan inisiatif yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin.

“Karena saya ingin keberlanjutan, karena saya tahu persis kalau tidak keberlanjutan, maka ekonomi kita ya jadi seperti yoyo. Karena ingat, bonus demografi generasi kamu itu akan habis pada tahun 2030-an. Jadi kita harus sadar betul itu, nggak boleh main-main, waktu tidak banyak,” ungkap dia.

Menurut dia, banyak pencapaian yang telah dicapai oleh pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, meskipun ada beberapa hal yang belum terselesaikan karena keterbatasan waktu masa jabatan presiden. Oleh karena itu, diperlukan seorang presiden yang memiliki visi yang sejalan dengan Presiden Jokowi.

“Jadi, keberlanjutan dari apa yang dibuat Pak Jokowi tentu ada penyempurnaan di sana sini karena nggak mungkin juga itu selesai satu presiden, bisa dua tiga presiden baru selesai,” katanya.