Ilustrasi penanaman modal dan investasi dari investor asing ke Indonesia. Grafis: Deva Satria/TrenAsia
Industri

Siapkan Strategi Ampuh 2022, Bahlil Bidik Target Investasi Rp1,2 Kuadriliun

  • Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah menyiapkan strategi ampuh untuk mencapai target investasi senilai Rp1,2 kuadriliun pada 2022
Industri
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah menyiapkan strategi ampuh untuk mencapai target investasi senilai Rp1,2 kuadriliun pada 2022, yaitu dengan mengawal proses penanaman modal oleh investor secara end-to-end.

Angka ini naik sebesar 33,3% dibandingkan dengan target investasi pada 2021 sebesar Rp900 triliun. Target tersebut ditujukan sebagai salah satu upaya mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada 2022.

“Memang ini bukan pekerjaan yang gampang karena harus naik kurang lebih sekitar 20 persen sampai 33 persen dan ini harus dilakukan kerja yang luar biasa masif. Saya punya keyakinan dengan pengalaman 2021 dan target 2022 dengan satu kombinasi sektor-sektor hilirisasi, maka Insha Allah akan tercapai,” ujarnya yang dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 23 Desember 2021.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa realisasi investasi tahun ini telah menembus 73,3% dari target.

Investasi paling banyak terealisasikan di Jawa Barat tapi multiplier effect yang dihasilkan tidak terlalu banyak.

Oleh karena itu, agar dapat mengejar target investasi tahun depan, Bahlil Lahadalia berencana mengawal 600 hingga 700 perusahaan yang berinvestasi di 34 provinsi.

Beberapa langkah yang telah disiapkan Kementerian Investasi/BKPM, yaitu meyakinkan para investor bahwa Indonesia ramah terhadap investasi; membantu pelayanan perizinan yang tertuang dalam PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Online Single Submission (OSS); dan membantu financial closing.

Selanjutnya, memberikan layanan end-to-end kepada investor sampai realisasi investasi dan membantu investor sampai tahap produksi.

“Lalu kita bantu lagi sampai dengan eksekusi konstruksi di lapangan kalau ada yang ganggu tanahnya enggak jelas, ada persoalan apa gitu. Kita bantu sampai dia berproduksi secara end-to-end,” katanya.

Bahlil Lahadalia optimistis target realisasi investasi Rp1,2 kuadriliun pada 2022 bisa tercapai.

Menurutnya, untuk menggenjot target investasi tersebut perlu dilakukan transformasi ekonomi, serta memetakan wilayah yang berpotensi mendongkrak investasi.

Apalagi saat ini, Kementerian Investasi/BKPM mengawal ratusan perusahaan yang telah menyatakan minat investasinya pada 2022.

Selain itu, kinerja dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di daerah sudah lebih baik dalam melayani investor yang akan menanamkan modal dibandingkan dengan sebelumnya.

Menurutnya, DPMPTSP daerah sudah lebih baik dari sebelumnya setelah mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kepala BKPM pun meminta Menteri Keuangan agar DAK bisa ditambah.

Dia menyebutkan bahwa tahun ini, DAK bagi DPMPTSP mencapai Rp260 triliun atau meningkat Rp33 triliun dari tahun sebelumnya.