<p>Paulus Tedjosutikno selaku Direktur Garudafood (kiri) Hardianto Atmadja Direktur Utama Garudafood (tengah) Robert Chandrakelana Adjie (kanan-kacamata list hitam) / Dok. Perseroan</p>
Industri

Siasat Garudafood Akuisisi Saham Prochiz Demi Genjot Kinerja 2021

  • Sepanjang semester I-2020, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) boleh dikatakan belum mencatatkan performa yang cukup gemilang.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Sepanjang semester I-2020, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) boleh dikatakan belum mencatatkan performa yang cukup gemilang.

Hal itu dapat terlihat dari laporan keuangan perusahaan pada kuartal II-2020 yang menunjukkan penurunan laba bersih sebesar 49,77% dari Rp229 miliar menjadi Rp115 miliar.

Penurunan laba ini tidak lain disebabkan oleh tergerusnya penjualan bersih perseroan sebesar 8,38% dari Rp4,27 triliun menjadi Rp3,91 triliun.

Menariknya, di tengah penurunan pendapatan dan laba ini, aset perusahaan justru bertumbuh 8% menjadi Rp5,47 triliun. Nilai itu disumbang oleh liabilitas Rp2,87 triliun dan ekuitas Rp2,59 triliun.

Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja menyebut bahwa kenaikan aset ini tidak lepas dari strategi perseroan yang dengan berani melakukan akuisisi meski di tengah situasi sulit.

“Kami tetap optimis dan cermat untuk menangkap setiap peluang dalam mengembangkan bisnis Garudafood salah satunya melalui open collaboration strategy,” ungkap Hardianto dalam paparan publik Garudafood, Selasa, 27 Oktober 2020.

Akuisisi

Adapun aksi akuisisi terbaru yang dilakukan Garudafood adalah mengambilalih saham produsen keju Prochis, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). Aksi ini dilakukan pada 14 Oktober 2020, dengan total akuisi sebanyak 55% saham.

Melalui akuisi ini, sambung Hardianto, maka ke depan laporan keuangan perusahaan pun akan dikonsolidasikan dengan kinerja KEJU. Harapannya, laporan keuangan konsolidasi ini dapat memberi sumbangan besar bagi peningkatan laba dan penjualan perusahaan.

“Ke depannya, Garudafood akan mensinergikan bisnis keduanya dalam hal kegiatan operasional seperti pengembangan produk, aktivitas marketing hingga end-to-end supply chain. Serta menerapkan strategi komplementer untuk pengembangan dan perluasan jaringan usaha baik di domestik maupun internasional,” terang dia.

Sebelumnya, strategi open collaboration juga dilakukan Garudafood dengan menggandeng partner global merek Bugles melalui produk Garuda O’Corn. Kolaborasi ini dilakukan guna memperluas produk Garudafood di luar bisnis kacang.

Sementara itu, pada perdagangan Selasa, 27 Oktober 2020, saham GOOD harus ditutup melemah 10 poin atau 0,81% di level Rp1.230 per lembar. Total kapitalisasi pasar GOOD hingga saat ini masih mantap di level Rp9,15 triliun. (SKO)