Ilustrasi menabung.
Rumah & Keluarga

Siasati PPN Naik, Ini Tips Merencanakan Keuangan di Tahun 2025

  • Sangat penting untuk mulai mempersiapkan sekarang agar Anda berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.

Rumah & Keluarga

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Meninjau kembali keuangan Anda di awal tahun baru mungkin tidak tampak semenarik membuat resolusi lain, seperti lebih banyak berolahraga, makan lebih sehat, atau mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dalam hidup. 

Tetapi kesehatan finansial Anda sering kali terkait erat dengan kesehatan fisik dan mental Anda. Apalagi tahun 2025 pemerintah bakal menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang bakal membuat sejumlah harga komoditas meningkat. 

Sangat penting untuk mulai mempersiapkan sekarang agar Anda berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda. Untuk membantu Anda menjalani perjalanan ini, berikut beberapa tips merencanakan keuangan di tahun 2025.

Tips Merencanakan Keuangan di Tahun 2025

Berikut beberapa tips merencanakan keuangan di tahun 2025:

1. Evaluasi Keuangan Tahun Sebelumnya

Lakukan peninjauan menyeluruh terhadap kondisi keuangan Anda selama setahun terakhir. Analisis ini meliputi pencatatan semua sumber pendapatan, seperti gaji, hasil investasi, atau pendapatan tambahan lainnya, serta pengeluaran bulanan.

Periksa apakah pengeluaran Anda terkesan boros dan evaluasi apakah ada yang bisa diubah, seperti mengurangi belanja impulsif atau langganan yang tidak terpakai. Selain itu, catat jumlah total utang yang Anda miliki, termasuk bunga dan cicilan, serta berapa banyak tabungan atau aset yang telah terkumpul.

2. Buat Tujuan Keuangan

Tentukan tujuan yang jelas, seperti melunasi utang, menyiapkan dana darurat yang cukup untuk enam bulan pengeluaran, atau mencapai target investasi tertentu. Pastikan tujuan Anda dapat diukur, realistis, dan memiliki batas waktu yang jelas.

Pilah tujuan Anda menjadi tujuan jangka pendek (dalam setahun), jangka menengah (sekitar lima tahun), dan jangka panjang (lebih dari lima tahun). Ini akan membantu Anda memilih jenis tabungan dan strategi investasi yang tepat untuk masing-masing tujuan.

Gunakan metode SMART dalam menetapkan tujuan, spesifik (jelas dan terperinci), terukur (dapat dihitung atau dinilai), dapat dicapai (realistis untuk diwujudkan), relevan (sesuai kebutuhan), dan berbatas waktu (memiliki tenggat waktu).

3. Periksa Dana Darurat Anda

Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, dana darurat bisa menjadi penopang keuangan Anda saat menghadapi kondisi tak terduga, seperti perubahan dalam pekerjaan atau situasi keluarga.

Aturan umum untuk dana darurat adalah menyisihkan biaya hidup selama tiga hingga enam bulan di rekening yang aman dan mudah diakses. Namun, seiring berjalannya waktu, gaya hidup Anda mungkin berubah, jadi pastikan jumlah dana darurat yang Anda miliki tetap mencukupi untuk kebutuhan Anda saat ini.

4. Tinjau Cakupan Asuransi

Melindungi kesejahteraan finansial Anda melibatkan memiliki cakupan asuransi yang memadai. Tinjau polis asuransi kesehatan, jiwa, rumah, mobil, dan disabilitas untuk memastikan bahwa polis tersebut sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda saat ini.

Pertimbangkan untuk memperbarui tingkat cakupan, menambahkan rider untuk risiko tertentu, atau mengeksplorasi asuransi payung untuk perlindungan tambahan.

5. Buat Anggaran yang Realistis

Buatlah rencana anggaran bulanan dengan membagi penghasilan ke dalam beberapa kategori, seperti kebutuhan utama, tabungan, investasi, hiburan, dan dana darurat.

Metode 50-30-20 sering digunakan karena mudah diterapkan. 50% untuk kebutuhan utama seperti makanan, tagihan, dan transportasi, 30% untuk keinginan seperti hiburan atau belanja, dan 20% untuk tabungan atau investasi.

Pastikan untuk rutin mengevaluasi anggaran setiap bulan dan sesuaikan jika ada perubahan dalam kondisi keuangan, seperti kenaikan biaya hidup atau adanya tambahan pendapatan.

6. Kurangi Utang Konsumtif

Jika Anda memiliki utang konsumtif, terutama yang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan, buatlah rencana untuk melunasinya secara bertahap.

Anda bisa memulai dengan metode snowball (melunasi utang terkecil terlebih dahulu untuk memberi motivasi) atau avalanche (melunasi utang dengan bunga tertinggi lebih dulu untuk mengurangi beban bunga).

Sisihkan sebagian pendapatan setiap bulan untuk membayar utang, dan hindari menambah utang baru kecuali dalam situasi yang sangat mendesak.

Selain itu, pertimbangkan untuk membayar lebih dari jumlah minimum dan melakukan pembayaran lebih dari sekali dalam sebulan agar bisa mengurangi pokok utang lebih cepat. Mulailah menabung dengan cara mengurangi pengeluaran yang tidak penting dan alihkan dana tersebut untuk melunasi utang Anda.

7. Pastikan Berada di Jalur yang Tepat untuk Mencapai Tujuan

Tinjau apakah Anda masih berada di jalur untuk mencapai tujuan keuangan Anda, seperti menabung dan berinvestasi untuk pensiun yang nyaman. Jika perubahan pasar atau faktor lainnya telah membuat Anda sedikit kehilangan arah, berkonsultasilah dengan Penasihat Keuangan untuk mengetahui cara kembali ke jalur yang tepat.

8. Tinjau Kembali Alokasi Aset Anda

Pertimbangkan untuk meninjau kembali alokasi aset Anda, yaitu pembagian investasi dalam portofolio antara ekuitas, pendapatan tetap, dan uang tunai. Alokasi aset dalam portofolio sebaiknya mencerminkan berbagai tahap kehidupan Anda serta tujuan menabung yang berkaitan dengannya.

Misalnya, menjelang masa pensiun, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian portofolio Anda ke alokasi yang lebih konservatif, seperti pendapatan tetap. Atau, jika volatilitas pasar baru-baru ini menyebabkan penyimpangan dari alokasi target portofolio, mungkin saatnya untuk melakukan penyeimbangan kembali.

Ingat, seiring mendekatnya usia pensiun, kemampuan Anda untuk mengatasi volatilitas pasar saham akan semakin terbatas.

9. Tingkatkan Penghasilan

Cara tercepat untuk meningkatkan penghasilan adalah dengan menegosiasikan kenaikan gaji dengan atasan saat ini. Namun, ada juga cara lain yang bisa dilakukan, seperti mencari pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi.

Jangan hanya mengandalkan satu sumber pendapatan. Cari cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan, seperti menjalankan bisnis sampingan, menjadi freelancer, atau berinvestasi dalam aset yang memberikan pendapatan pasif, seperti properti sewaan.

10. Mulai Investasi

Tahun 2025 adalah momen yang tepat untuk memulai investasi. Pilihlah instrumen yang sesuai dengan profil risiko Anda, seperti saham, reksadana, atau properti. Mulailah dengan jumlah kecil dan tingkatkan secara bertahap seiring dengan pengetahuan Anda yang semakin berkembang tentang dunia investasi.

11. Catat dan Evaluasi Keuangan

Mencatat pengeluaran harian membantu memantau anggaran agar tidak terjadi pemborosan. Jadi, mulai sekarang lakukan evaluasi setiap bulan untuk memastikan rencana keuangan tetap sesuai dengan target.

12. Pendidikan Keuangan

Literasi keuangan adalah kunci untuk membuat keputusan yang bijak mengenai uang Anda. Tetaplah mengikuti berita keuangan, tren, dan strategi investasi dengan membaca publikasi keuangan, menghadiri seminar, atau mengikuti kursus online. Cari bimbingan dari penasihat keuangan untuk memperdalam pengetahuan Anda dan mengembangkan rencana keuangan yang disesuaikan.

13. Rencanakan untuk Masa Depan

Perencanaan warisan sangat penting untuk memastikan aset Anda didistribusikan sesuai keinginan dan meminimalkan pajak warisan. Buatlah rencana warisan yang komprehensif yang mencakup surat wasiat, trust, surat kuasa, dan arahan perawatan kesehatan.

Tinjau rencana warisan Anda secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam situasi keuangan, dinamika keluarga, atau peraturan hukum.

Itu dia beberapa tips menyusun keuangan di tahun 2025. Semoga bermanfaat!