Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat saat menyerahkan secara virtual bantuan operasi katarak gratis untuk 150 penderita di wilayah Banjarnegara dan sekitarnya. Acara berlangsung di Jakarta Sabtu 12 Oktober 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Tertinggi Sepanjang Sejarah

  • Secara historis, Sido Muncul konsisten memberikan dividen dengan yield antara 5% hingga 6%, jauh di atas rata-rata industri produk pribadi di Indonesia yang berkisar 1,9%.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten konsumer PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan memberikan dividen interim tunai sebanyak Rp540 miliar kepada pemegang saham pada 20 November 2024. Ini bakal menjadi tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, manajemen SIDO mengungkapkan bahwa dividen ini merupakan bagian dari tahun buku 2024 untuk periode 1 Januari hingga 30 Juni 2024.

Keputusan untuk membagikan dividen interim ini disahkan oleh dewan komisaris setelah mendapat persetujuan direksi pada 23 Oktober 2024. “Untuk menerima dividen ini, pemegang saham harus tercatat dalam daftar pemegang saham SIDO per 6 November 2024 hingga pukul 16.00 WIB,” jelas manajemen melalui keterbukaan informasi pada Jumat, 25 Oktober 2024. 

Dengan total saham beredar SIDO mencapai 30 miliar lembar hingga akhir September 2024, setiap investor berhak menerima dividen interim sebesar Rp18 per saham. Nilai ini melampaui rekor dividen interim tahun buku 2021 yang tercatat sebesar Rp15,3 per saham.

Secara historis, Sido Muncul konsisten memberikan dividen dengan yield antara 5% hingga 6%, jauh di atas rata-rata industri produk pribadi di Indonesia yang berkisar 1,9%. Pada tahun-tahun sebelumnya, dividen juga dibagikan dalam bentuk interim maupun final, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pemegang saham​

Sementara itu, dari lantai bursa, pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024, saham SIDO ditutup melemah 1,60% ke level Rp615 per saham. Namun, demikian sepanjang tahun ini nilai emiten berkantor pusat Semarang, Jawa Tengah ini, telah melesat 20,59% sejak awal tahun. 

Dari sisi kinerja hingga kuartal III-2024, SIDO mencatatkan laba bersih sebesar Rp778,11 miliar, yang mencerminkan keniakan 33% dari periode sebelumnya , yaitu sebesar Rp586,57 miliar. 

Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 11,42% YoY, mencapai Rp2,62 triliun, terutama dari segmen jamu herbal dan suplemen sebesar Rp1,54 triliun, disusul segmen makanan dan minuman sebesar Rp986,04 miliar, dan farmasi sebesar Rp95,28 miliar.

Beban pokok penjualan meningkat 4,19% menjadi Rp1,13 triliun, sementara laba kotor naik 17,32% menjadi Rp1,48 triliun. Margin laba usaha juga tumbuh dari 31% menjadi 37%, dengan laba usaha sebesar Rp969 miliar, meningkat 32% YoY. 

Capaian ini dipengaruhi efisiensi biaya dan penguatan pangsa pasar domestik, menegaskan posisi Sido Muncul sebagai produsen jamu terbesar yang mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.