Silahkan Ikuti Pergerakannya, Tiga Emiten Mulai Melantai di Bursa
JAKARTA- Tiga perusahaan yaitu PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS), dan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP), mencatatkan saham perdana secara bersamaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 7 September 2020. Ketiga perusahaan tersebut tercatat menjadi emiten ke-38, ke-39 dan ke-40 di BEI pada tahun ini. Direktur […]
Industri
JAKARTA- Tiga perusahaan yaitu PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS), dan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP), mencatatkan saham perdana secara bersamaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 7 September 2020. Ketiga perusahaan tersebut tercatat menjadi emiten ke-38, ke-39 dan ke-40 di BEI pada tahun ini.
Direktur Utama PT Bank Bisnis Internasional Tbk Laniwati mengatakan langkah perseroan untuk go public merupakan salah satu strategi dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk meningkatkan kinerja usaha serta menunjang perseroan dalam memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti minimum bank umum.
“Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggung jawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholder dalam menjalankan bisnis ke depan,” ujar Laniwati.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Perseroan melepas sebanyak 394,76 juta saham atau sebesar 15 persen dari jumlah modal disetor dan ditempatkan, dengan harga Rp480 per lembar saham.
Sementara itu, perusahaan yang bergerak di bidang food service PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk melepas 160 juta saham baru dengan harga Rp300 per lembar saham sehingga perseroan memperoleh dana segar Rp48 miliar.
“Dana yang akan diperoleh dari hasil penawaran umum ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perseroan sebagai pembelian barang dagangan, baik makanan ataupun minuman, baik dengan pihak afiliasi maupun dengan pihak tidak terafiliasi, serta memperluas jaringan pemasaran dengan pendistribusian ke daerah-daerah lain, serta promosi-promosi yang dilakukan ke daerah lain yang belum dijangkau guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan ke depannya,” kata Direktur Utama KMDS Hengky Wijaya sebagaimana dilaporkan Antara.
Program ESA
Perseroan juga mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak 3,2 juta atau 2 persen dari jumlah saham yang ditawarkan.
Emiten terakhir, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) melepas sebanyak 500 juta saham ke publik dengan harga Rp110 per lembar saham.
Direktur Operasional SCNP Shirly Effendy mengatakan sebagai perusahaan manufaktur berbasis perusahaan keluarga, perseroan tetap dapat melakukan kegiatan ekspor walau perekonomian global dan nasional sedang diterpa oleh kelesuan dan ancaman resesi akibat pandemi COVID-19.
“Selain merambah pasar global secara komersial, SCNP juga telah siap dan resmi menjadi perusahaan publik atau emiten di BEI bergabung dalam pasar modal. SCNP berkomitmen untuk berkembang, bertumbuh semakin sehat dan kuat, dan selalu siap dengan kreasi untuk masa depan,” ujarnya.
Selain pasar domestik, perseroan juga melayani pasar ekspor. Dalam dua tahun terakhir, perseroan gencar melakukan kegiatan ekspor produk air purifier ke negara tujuan ekspor Amerika Serikat. Terkini, pada 19 Agustus 2020, perseroan melakukan ekspor air purifier ke AS untuk peti kemas yang ke-1.120.
SCNP menerapkan strategi diversifkasi pasar, diversifikasi produk dan diversifikasi kanal. Aktivitas bisnis merambah masuk ke ranah produksi alat kesehatan dengan tetap mempertahankan lini bisnis eksisting.
Salah satu inisiatif terkait produk alat kesehatan yang telah dilansir hasil riset bersama Institut Teknologi Bandung adalah perangkat NIVA (non-invasive vascular anaylzer), yaitu perangkat alat kesehatan detektor dini penyakit kardiovaskular.
Pada pukul 10.56 WIB, saham BBSI terpantau naik 115 poin atau 23,96 persen menjadi Rp595 per saham. Saham KMDS menguat 74 poin atau 24,67 persen menjadi Rp374 per saham. Sedangkan saham SCNP naik 38 poin atau 34,55 persen menjadi Rp148 per saham.