Silakan Coba, Teknik Tidur Salvador Dalí Benar-Benar Berhasil Meningkatkan Kreativitas
- JAKARTA-Sebuah teknik tidur yang dijelaskan oleh seniman surealis Salvador Dalí dan penemu terkenal Thomas Edison mungkin benar-benar bekerja untuk menginspiras
Tekno
JAKARTA-Sebuah teknik tidur yang dijelaskan oleh seniman surealis Salvador Dalí dan penemu terkenal Thomas Edison mungkin benar-benar bekerja untuk menginspirasi kreativitas.
Untuk mendapatkan dorongan kreativitas, pada dasarnya Anda harus bangun tepat saat anda dalam masuk tahapan tidur akan dimulai. Situasi di mana kenyataan sedang berbaur dengan fantasi.
Untuk menggunakan teknik ini, visioner seperti Dalí dan Edison akan memegang benda seperti sendok atau bola, sambil berbaring untuk tidur. Saat mereka melayang masuk dunia tidur, benda itu akan jatuh dan mengeluarkan suara hingga membangunkan mereka. Setelah menghabiskan beberapa saat di ambang ketidaksadaran, mereka akan siap untuk memulai pekerjaan mereka.
Tahap tidur awal yang dikenal sebagai keadaan hypnagogia atau N1 ini hanya berlangsung beberapa menit sebelum Anda tertidur lebih dalam, “Tetapi ini mungkin koktail yang ideal untuk kreativitas," tulis para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan 8 Desember 2021 di jurnal Science Advances.
- Usai IPO, Produsen Cat Avian (AVIA) Tambah Modal Anak Usaha Rp1,42 Triliun
- Fintech Ramai-Ramai Punya Bank Digital, Siapa Saja dan Mengapa?
- Komisaris Bank QNB Indonesia Stephen Holden Mengundurkan Diri
Delphine Oudiette, penulis senior dan peneliti tidur di Paris Brain Institute mengatakan manusia menghabiskan sekitar 5% dari tidur malam di N1, tetapi ini adalah tahap tidur yang sangat dipelajari.
Di N1 Anda dapat membayangkan bentuk, warna, atau bahkan kepingan mimpi di depan mata tertutup, namun tetap mendengar hal-hal di kamar Anda. "Polanya bisa sangat berbeda tergantung pada orangnya, “ kata Oudiette kepada Live Science Kamis 9 Desember 2021.
Terinspirasi oleh para pemikir hebat yang menggunakan teknik ini, Oudiette dan kelompoknya mulai menguji apakah metode tidur benar-benar bekerja untuk orang biasa. Mereka merekrut 103 partisipan yang memiliki kemampuan untuk tertidur dengan mudah. Mereka juga diminta menghindari stimulan dan tidur sedikit lebih sedikit dari biasanya pada malam sebelum eksperimen.
Aturan tersembunyi
Mereka memberi mereka masalah matematika di mana mereka harus menebak angka terakhir secara berurutan. Mereka juga diberi dua aturan yang dapat diterapkan secara bertahap untuk mengetahuinya.
Tetapi para peneliti memasukkan "aturan tersembunyi" bahwa digit kedelapan selalu merupakan digit kedua dalam urutan. Jika ada yang mengetahuinya, itu akan secara signifikan mengurangi jumlah waktu yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah.
"Berlawanan dengan pandangan populer, kreativitas tidak terbatas pada bidang tertentu seperti seni," kata Oudiette. Kreativitas melibatkan dua elemen: orisinalitas dan kegunaan untuk konteks.
Oudiette mengatakakn dalam hal ini peserta yang menemukan aturan tersembunyi menjadi kreatif karena mereka tidak diperintahkan untuk memecahkan masalah dengan cara itu. Ini menjadikan mereka menemukan strategi baru dan berguna.
Pada bagian pertama percobaan, para peserta diminta untuk memecahkan 10 masalah matematika menggunakan dua aturan.
- Inilah Kelebihan Rokok IQOS yang Pabriknya Dibangun HM Sampoerna di Karawang Rp2,4 T
- PMI Manufaktur Indonesia pada November 53,9 Lampaui Raksasa Ekonomi China
- Pertamina Tegaskan Komitmen Investasi Hijau, Begini Strategi Masa Depan Energi RI
Mereka kemudian diberi istirahat 20 menit, di mana mereka disuruh bersantai atau tidur dalam posisi nyaman di kursi semireclined di ruangan gelap. Tangan mereka diletakkan di luar sandaran tangan. Mereka memegang cangkir minum ringan, sehingga jika mereka tertidur, cangkir itu akan jatuh, membuat suara dan membangunkan mereka. "Tujuannya adalah untuk mengisolasi efek spesifik N1 tanpa kontaminasi tahap tidur lainnya," kata Oudiette.
Karena tahapan tidur yang berbeda ditandai oleh pola gelombang otak yang berbeda, para peneliti dapat memantau, menggunakan electroencephalogram (EEG), ketika para peserta berpindah dari tahap N1 ke tahap N2 yang lebih dalam.
Setelah tahap istirahat percobaan selesai, para peneliti meminta para peserta untuk memecahkan lebih banyak masalah matematika. Mereka mencatat apakah peserta menunjukkan peningkatan "wawasan", yang berarti.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang menghabiskan setidaknya 15 detik di tahap N1 memiliki peluang 83% untuk menemukan aturan tersembunyi, dibandingkan dengan 30% bagi mereka yang tetap terjaga.
"Satu-satunya perbedaan antara kedua kelompok adalah satu menit," kata Oudiette. “Itu semacam hasil yang spektakuler." Namun jika partisipan terhanyut ke dalam N2 atau tidur lelap efeknya hilang.
Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa ada "titik manis kreatif" yang dapat dicapai hanya jika orang mudah tertidur tetapi tidak dengan mudah menjadi terlalu lelap.
Robert Stickgold, seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School mengatakan penelitian ini menambahkan bukti kunci tentang pentingnya hipnagogi yang kebanyakan diabaikan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam waktu singkat dari tahap tidur ini dapat secara dramatis meningkatkan wawasan tentang tugas yang dipelajari sebelumnya. “Tetapi Anda harus bangun dan kembali mengerjakan tugas tanpa jatuh lebih dalam ke tidur untuk mengamati peningkatan wawasan ini, “kata Stickgold kepada Live Science.
Tidak jelas mengapa tahap tidur N1 meningkatkan kreativitas, tetapi ini adalah keadaan setengah jernih di mana Anda kehilangan kendali atas beberapa pikiran Anda namun masih agak sadar. “Ini mungkin menciptakan keadaan ideal di mana Anda memiliki kognisi yang longgar dan asosiasi yang aneh, " kata Oudit. Pada fase ini, Anda juga memiliki kemampuan untuk menangkap ide yang bagus.
- Usai IPO, Produsen Cat Avian (AVIA) Tambah Modal Anak Usaha Rp1,42 Triliun
- Fintech Ramai-Ramai Punya Bank Digital, Siapa Saja dan Mengapa?
- Komisaris Bank QNB Indonesia Stephen Holden Mengundurkan Diri
Para peneliti juga menanyakan kepada partisipan apa yang terlintas di kepala mereka tepat sebelum jatuhnya benda yang membangunkan mereka. Salah satu peserta mengatakan "Pada satu titik, saya melihat seekor kuda di rumah sakit. Ada juga seorang pria yang melakukan eksperimen yang sama dengan saya, yang jauh lebih tua dan memiliki semacam helm plastik di wajahnya." Sementara yang lain berkata "Saya merasa berada di tepi air, tidak ada angin, ada suara angin, seperti di hutan beriklim sedang di musim panas."
Peserta lain melihat bentuk dan warna geometris. Para peneliti menemukan bahwa sekitar sepertiga dari pikiran yang dilaporkan terkait dengan tugas, tetapi mereka tidak menemukan hubungan antara laporan tersebut dan peningkatan wawasan. "Itu tidak berarti bahwa pengalaman ini tidak berperan, studi lebih lanjut diperlukan pada titik ini," kata Oudiette.
Stickgold setuju. "Lebih banyak studi berorientasi mimpi akan diperlukan untuk mengklarifikasi peran apa pun yang dimiliki mimpi-mimpi ini," katanya.
Anda penasaran? silahkan mencobanya sendiri.