svb_169.png
Dunia

Silicon Valey Bank Tumbang Hanya Dalam Dua Hari, Begini Kronologinya

  • Selain SVB, sejumlah saham bank lain juga dihentikan sementara pada Jumat lalu sebagai imbas penghentian jualan bank berar tersebut termasuk First Republic, PacWest Bancorp dan Signature Bank.

Dunia

Rizky C. Septania

SILICON VALEY- Regulator keuangan California Resmi menutup layanan serta operasional Silicon Valey Bank (SVB) Pada Jumat, 10 Januari 2023. Penutupan tersebut terjadi setelah perbankan terbesar Amerika serikat ini mengalami krisis modal.

Bagai badai yang tak tahu kapan akan datang, hal tersebut membuat SVB jatuh bangkrut hanya dalam waktu 48 jam.

Kebangkrutan SVB bisa dikatakan sebagai kegagalan terbesar kedua perbankan di AS setelah krisis global terjadi pada 2008 lalu. Lantas, bagaimana kronologi kebangkrutan SVB yang kini tengah menggemparkan dunia?

Mengutip CNBC Internasional Senin, 13 Maret 2023, pada Rabu Malam, 8 Maret 2023, tanda penurunan spiral pada perusahaan mulai tampak. Malam itu, beredar kabar bahwa perusahaan harus mengumpulkan US$2,25 miliar atau Rp34,5 triliun (asumsi kurs Rp15.300 per dolar AS) untuk menopang neraca keuangannya.

Akar masalahnya adalah terjadinya dislokasi ketika klien pemula menarik simpanan mereka untuk menjaga perusahaannya tetap bertahan di lingkungan saat IPO atau penggalangan dana pribadi. Saat itu dilakukan, SVB mendapati dirinya kekurangan modal.

Lantaran hal tersebut, SVB dipaksa untuk menjual semua obligasi yang tersedia untuk dijual dengan kerugian US$1,8 miliar atau kisaran Rp26 triliun.

Hal ini memicu kepanikan di antara pemodal perusahaan ventura utama. Dilaporkan perusahaan pemodal ke bank tersebut melakukan penarikan dana dari SVB sehingga terjadilah bank run.

Bank run sendiri adalah istilah yang merujuk pada peristiwa di mana banyak nasabah secara bersamaan menarik dana secara besar-besaran dan sesegera mungkin pada suatu bank.

Esok harinya, pada Kamis, 9 Maret 2023 nilai saham SVB  jatuh. Hal ini menyeret bank-bank lain untuk ikut jatuh. Kemudian pada Jumat pagi, upaya penjualan saham SVB dihentikan dan SVB ini meninggalkan upaya untuk meningkatkan modal atau mencari pembeli.

Selain SVB, sejumlah saham bank lain juga dihentikan sementara pada Jumat lalu sebagai imbas penghentian jualan bank berar tersebut termasuk First Republic, PacWest Bancorp dan Signature Bank.

Perlu diketahui, runtuhnya Silicon Valley Bank sebagian disebabkan oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve yang terbilang agresif selama setahun terakhir.

Sebagaimana diketahui, ketika suku bunga mendekati nol, bank-bank memborong obligasi bertenor panjang yang tampaknya berisiko rendah. Namun, ketika The Fed menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, nilai aset-aset tersebut jatuh, bank-bank harus menanggung kerugian yang belum direalisasi.

Mengutip CNN Internasional, Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo pada hari Jumat berusaha untuk meyakinkan publik tentang kesehatan sistem perbankan AS setelah runtuhnya SVB secara tiba-tiba.

"Regulator federal memperhatikan lembaga keuangan khusus ini dan ketika kami berpikir tentang sistem keuangan yang lebih luas, kami sangat yakin dengan kemampuan dan ketahanan sistem," kata Adeyemo.