su-57.jpg
Tekno

Siluman Su-57 Felon Rusia Mendapat Pawang Tempur Pertama

  • Setelah banyak penundaan dan lebih dari satu kecelakaan, jet tempur generasi kelima Rusia Su-57 Felon akhirnya menuju layanan garis depan.

Tekno

Amirudin Zuhri

MOSKOW- Setelah banyak penundaan dan lebih dari satu kecelakaan, jet tempur generasi kelima Rusia Su-57 Felon akhirnya menuju layanan garis depan. 

Unit pertama yang akan menerima pesawat tempur baru tersebut adalah Resimen Penerbangan Tempur ke-23. Mereka berbasis di Dzyomgi dekat Komsomolsk -on-Amur di Timur Jauh Rusia. Tetapi sepertinya akan butuh waktu lama sampai pesawat canggih ini dapat melakukan misi tempur reguler dengan operator baru mereka.

Wakil Komandan Resimen Letnan Kolonel Ilya Sizov kepada media Suvorovsky Natisk akhir November 2022 mengatakan bahwa pilot unit tersebut saat ini sedang menjalani pelatihan teori tentang Su-57. Pelatihan digelar di pusat konversi awak di Lipetsk. 

Sizov menyebutkan pelatihan pilot masih dalam tahap teori. Ini berarti masih akan lama sebelum kelompok pilot pertama benar-benar menguasai Felon sepenuhnya. 

Setelah 10 prototipe pesawat tempur Su-57  yang sebelumnya dikenal sebagai T-50 diproduksi antara 2010 dan 2017, pada 22 Agustus 2018 Sukhoi mendapatkan kontrak untuk dua pesawat tempur pra-produksi. Satu lagi pesawat diproduksi pada 2019 dan satu pada 2020. 

Pesawat produksi pertama jatuh saat penerbangan serah terima pada 24 Desember 2019. Satu tahun kemudian pada Desember 2020, pesawat kedua dengan nomor ekor '01,' menjadi Su-57 pertama yang secara resmi diserahkan kepada militer Rusia.

Pesanan besar untuk Su-57 datang pada 27 Juni 2019 ketika kementerian pertahanan Rusia memberikan kontrak untuk 76 pesawat tempur. Pesawat rencananya akan dikirim antara 2021 dan 2027. 

Jadwal produksi adalah empat masing-masing pada 2021 dan 2022. Jumlahnya kemudian meningkat menjadi tujuh pada tahun 2023 dan 2024, dan kemudian masing-masing 18 pesawat pada tahun 2025, 2026, dan 2027. 

Tetapi seperti sebagian besar program Su-57, implementasi rencana ini juga ditunda. Dua pesawat pertama dari produksi 2021 baru dikirim pada bulan Februari tahun 2022. Dan dua pesawat sisanya dikirim pada Mei 2022. Ini berarti militer Rusia saat ini baru memiliki lima pesawat produksi. Empat pesawat yang direncanakan dikirim pada 2022 kemungkinan baru akan siap pada awal tahun 2023.

Di samping seri produksi pesawat prototipe juga masih dikembangkan. Pada 21 Oktober 2022, Su-57 ‘511’  atu T-50-11 memulai uji terbang setelah modernisasi. 

Menurut pengumuman resmi modernisasi dilakukan dengan menempatkakn seperangkat peralatan onboard dengan fungsionalitas yang diperluas, dan kemungkinan menguji berbagai jenis senjata baru. Dimungkinkan juga untuk memasang mesin tahap kedua di pesawat.   Secara khusus, ini menunjukkan bahwa mesin izdeliye 30 baru untuk Su-57M belum untuk dipasang di pesawat produksi.

Media pemerintah Rusia telah melaporkan beberapa kali tentang penggunaan Su-57 dalam perang dengan Ukraina. Pada bulan Oktober, Jenderal Sergey Surovikin komandan yang bertanggung jawab atas invasi Rusia mengatakan bahwa Su-57 memiliki berbagai macam senjata untuk menghancurkan target udara dan darat.  Kemungkinan besar Su-57 tidak terbang di atas Ukraina. Tidak ada alasan bagi Rusia untuk mengambil risiko seperti itu. Jika Felon memang telah digunakan, pesawat kemungkinan akan menembakkan misil jarak jauhnya dari dalam Rusia. Cara yang juga digunakan sebagian pesawat dan bomber Rusia selama ini.

Secara keseluruhan, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi dengan produksi Su-57 dan pengembangan lebih lanjut. Sejak invasi Ukraina pada 24 Februari 2022, Rusia berada dalam situasi politik dan ekonomi yang benar-benar baru. 

Namun penundaan lebih lanjut pasti akan mempengaruhi petarung ini. Sementara itu, peluang kesuksesan versi ekspor Su-57E juga belum jelas. Pesawat ini tidak berhasil ditawarkan sejak 2018.

Resimen Penerbangan Tempur ke-23

Resimen Penerbangan Tempur ke-23 yang akan mengoperasikan pertama Felon merupakan unit elite. Resimen tempur ini dibentuk pada Agustus 1939 sebagai resimen penerbangan tempur ke 60.

Pertama mereka menerbangkan I-16, kemudian Yak-9, MiG-15,  MiG-17 , Yak-25  dan  Su-15. Mulai mulai tahun 1985 mereka beralih ke pesawat tempur Su-27. Pada tahun 2000 personel dan pesawat Su-27 dari resimen tempur ke 404 di Orlovka dibubarkan  dan dimasukkan ke dalam resimen ke-60 di Dzyomgi. Pada saat yang sama penunjukan unit diubah menjadi Resimen penerbangan tempur ke-23.

Saat ini, mereka memiliki dua skuadron pesawat tempur satu kursi Su-35S ditambah sejumlah kecil Su-30SM dua kursi untuk pelatihan.  Di Rusia satu skuadron tempur biasanya terdiri dari 12 pesawat. Selain pangkalan utama di Dzyomgi, resimen ke-23 juga mempertahankan satu detasemen  yang biasanya tiga pesawat tempur Su-35S di lapangan terbang Yasnyi di pulau Iturup. Wilayah ini berada di di kepulauan Kepulauan Kuril yang penting secara strategis.

Resimen ke-23 telah terlibat dalam kampanye melawan Ukraina bahkan sebulan sebelum invasi. Pada hari-hari terakhir Januari 2022, 12 Su-35S dan beberapa Su-30SM tiba di pangkalan udara di Baranavichy di Belarusia. Pesawat tempur Su-35S berasal dari resimen ke 22  dan ke-23 IAP. Sedangkan Su-30SM berasal dari Resimen Penerbangan Tempur Independen ke-120 di Domna.  Ketiga unit tersebut milik Angkatan Udara dan Pertahanan Udara ke-11 yang ditugaskan di Timur Jauh Rusia. Jet tempur tiba di Belarusia dengan dalih berpartisipasi dalam latihan militer bersama. Setelah invasi dimulai, jet-jet tempur tersebut kemudian digunakn untuk menyerang target di Ukraina.

Dan kini resimen tersebut telah dipilih untuk menjadi yang pertama mengoperasikan Su-57.  Tetapi sekali lagi dengan kelompok pilot pertama belum benar-benar mulai menerbangkan pesawat tempur generasi baru, tampaknya perlu waktu yang cukup lama mereka dapat mendeklarasikan operasional jet tempur siluman tersebut.