Simak! Begini Cara Pengajuan KPR ke 3 Bank Sekaligus Lewat Aplikasi
- Produk ini memungkinkan pengguna mendapatkan pilihan produk KPR sesuai dengan kondisi finansial mereka dan dapat melakukan pengajuan KPR ke tiga bank sekaligus dengan satu aplikasi
Industri
JAKARTA – Platform pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) digital, IDEAL meluncurkan produk KPR Secondary.
Produk ini memungkinkan pengguna mendapatkan pilihan produk KPR sesuai dengan kondisi finansial mereka dan dapat melakukan pengajuan KPR ke tiga bank sekaligus dengan satu aplikasi.
Menurut Ian Daniel Santoso, Co-Founder & President IDEAL Indonesia, potensi kredit KPR/KPA di Indonesia secara umum sangat besar. Sebanyak 75% masyarakat Indonesia menggunakan metode KPR/KPA sebagai metode pembelian rumah mereka.
Market size untuk produk KPR di Indonesia sendiri mencapai kurang lebih US$39 juta. Bahkan, angka ini diproyeksi akan bertumbuh belasan persen CAGR dalam lima tahun ke depan. Meski demikian, Ian melihat, belum banyak pemain yang benar-benar menjawab kebutuhan pasar ini.
“Proses pengajuan KPR secara tradisional juga cenderung memakan waktu yang panjang dan melelahkan bagi calon pembeli,” terang Ian dalam keterangan resmi, Rabu 8 Februari 2023.
KPR Secondary IDEAL dilengkapi dengan fitur autosave dan autofill yang dapat mempermudah para pengguna dalam mengisi beberapa field yang perlu dilengkapi. Seluruh proses pengajuan KPR di platform IDEAL juga dapat dilakukan sepenuhnya secara digital.
Proses end-to-end digital tersebut sudah tersertifikasi ISO 27001 yang berarti sudah terjaga keamanan datanya dengan standar internasional.
Perusahaan startup yang memperoleh suntikan pendanaan tahap awal sebesar US$ 3,8 juta dari AC Ventures pada pertengahan tahun lalu ini juga melengkapi aplikasi mereka dengan fitur IDEAL Compass yang memungkinkan para pengguna mendapatkan rekomendasi produk KPR terbaik dari 7 bank besar yang sudah bekerja sama dengan IDEAL.
Produk yang direkomendasikan oleh IDEAL pun akan highly personalized, sesuai dengan preferensi dan karakteristik dari pengguna (umur, profesi, preferensi bunga, kemampuan cicilan bulanan, jenis KPR, dll).
- Miliarder Ini Investasikan Rp1,5 Triliun ke Elon Musk Untuk Akuisisi Twitter, Ini Alasannya
- Makin Dekat dengan Konsumen, Belanja Mobil Perkuat Platform Media Sosial dan Layanan Purna Jual
- Kisah Sukses Ben Hewitt, Penemu Tumbler Corkcicle yang Kini Sedang Tren dan Laris Manis Dibeli
Dalam setiap pengajuan produk secondary, pengguna IDEAL akan diminta untuk melakukan appraisal ke masing-masing bank tujuan. Dalam hal ini, sebagai bentuk dari edukasi kepada pengguna baru, IDEAL akan menalangi seluruh biaya tersebut hingga maksimal ke tiga bank dengan mekanisme cashback saat pengajuan KPR dan proses jual beli rumah tersebut selesai.
“Salah satu masalah yang kerap kali muncul ketika kami melakukan survei untuk produk KPR Secondary adalah biaya appraisal. Dari sisi pengguna, mereka ingin memperbesar kesempatan untuk disetujui KPR-nya dengan mengajukan ke lebih dari satu bank. Hanya saja, biaya yang dikeluarkan tidak dapat dikembalikan bila pengajuan tersebut ditolak atau pengguna memutuskan untuk mengambil KPR di bank lain. Untuk itu, IDEAL mencoba mengurangi masalah tersebut dengan berkomitmen untuk menggantikan seluruh biaya appraisal ketika proses pembelian rumah dan KPR yang diajukan telah selesai,” ungkap Indira Nur Shadrina, Co-Founder & CCO IDEAL Indonesia.
Saat ini, IDEAL sudah bekerja sama dengan beberapa developer ternama di Indonesia, seperti Sinar Mas Land, Ciputra, PIK2 Group dan 7 bank nasional terkemuka, seperti Bank Mandiri, CIMB Niaga, OCBC NISP, Danamon, Permata, Maybank & Bank Panin. IDEAL terus menjajaki kerja sama dengan bank-bank lain untuk memperluas ekosistem perbankan di platform IDEAL.
Perihal keamanan data, sistem IDEAL minim intervensi manusia (view only), dan hanya dikirimkan kepada bank yang dipilih sendiri oleh masing-masing pengguna.
“Sistem kami memiliki audit trail dan watermark yang membuat semua jejak dan flow data tercatat dalam sistem. IDEAL juga telah bersertifikasi ISO 270001 tentang keamanan data dengan standar internasional,” jelas Albert Raharja Surjaudaja, Co-Founder & CEO IDEAL Indonesia.