Simalakama Mandiri Sebagai Bank BUMN Kejar Net Zero Emission 2060
- “Apakah sekarang Mandiri sudah bisa keluar dari coal industry, coal mining, atau coal powerplant? Jawabannya sebagai bank BUMN yang memang kita punya tugas agent orf development, tidak mudah buat kita untuk benar-benar fokus ke green financing,” terangnya.
Perbankan
JAKARTA - Bagai memakan buah simalakama, Bank Mandiri menyebut tidak mudah bagi bank sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk benar-benar fokus mengejar target net zero emission pada 2060. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Alexandra Askandar dalam Indonesia Human Capital Summit (IHCS) 2023 di Jakarta.
“Apakah sekarang Mandiri sudah bisa keluar dari coal industry, coal mining, atau coal powerplant? Jawabannya sebagai bank BUMN yang memang kita punya tugas agent orf development, tidak mudah buat kita untuk benar-benar fokus ke green financing,” terangnya.
Lebih lanjut, dikutip dari Antara Rabu, 8 November 2023 bankir yang telah bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 itu mengatakan tidak mudah bagi perbankan BUMN untuk hanya fokus pada penyaluran pembiayaan energi hijau karena tuntutan membiayai coal powerplant dari pemerintah.
- KPK Telusuri Proyek Titipan Menhub
- Menteri PUPR Sebut Program Padat Karya Tunai Picu Daya Beli Masyarakat
- Perluas Bisnis Non Batu Bara, Indika Energy Rambah Bisnis Kopi hingga Teh
Terlebih seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara berkembang yang masih membutuhkan pembangunan infrastruktur. Indonesia juga masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Tantangannya kita masih harus dituntut untuk membiayai coal powerplant sesuai dengan roadmap pemerintah,” jelas Alexandra.
Hal ini menurut Alexandra karena menyangkut kebutuhan listrik di daerah-daerah pelosok Indonesia.
“Kalau ke depan masih punya rencana, kita tidak bisa bilang tidak untuk membiayai, sebagai contoh. Karena kalau kami atau bank BUMN tidak membiayai, bank lain sudah tidak mau. Apa kita mau biarkan kita tidak punya kecukupan listrik yang masih dibutuhkan khususnya di daerah yang belum tersentuh,” imbuhnya.
Terakhir, perempuan lulusan S2 Boston University, Amerika Serikat ini mengatakan bahwa saat ini Bank Mandiri merupakan market leader dalam pembiayaan hijau dengan pangsa pasar mencapai 30%, yang mencapai hampir 12% dari total portofolio bank tersebut.
“Tapi kita mau menuju menjadi 15%, 20% atau lebih dari itu,” terang Alexandra.
Terakhir, Alexandra mangatakan bahwa Bank Mandiri senantiasa mengedukasi nasabah korporasi agar memimpin visi Indonesia soal ekonomi karbon rendah.