<p>Gedung bersejarah milik PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan pemegang saham utama konglomerat Anthoni Salim / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

SIMP dan LSIP, Laba Duo Perusahaan Sawit Milik Anthoni Salim Kompak Meroket

  • Di tengah pandemi, dua emiten sawit Grup Salim sukses mencatat kinerja positif. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang tahun 2020.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Di tengah pandemi, dua emiten sawit Grup Salim sukses mencatat kinerja positif. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 yang dirilis SIMP melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp234,28 miliar. Nilai ini berbanding terbalik dari tahun sebelumnya di mana perseroan mengalami rugi bersih hingga Rp546,15 miliar.

Capaian tersebut diikuti oleh meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 6,01% year-on-year (yoy) dari Rp13,65 triliun pada 2019, menjadi Rp14,47 triliun pada tahun lalu. SIMP berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp11,56 triliun menjadi Rp11,47 triliun.

Total liabilitas SIMP pada 2020 juga menurun menjadi Rp16,91 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp17,13 triliun. Sedangkan, ekuitas menebal secara tahunan dari Rp17,78 triliun menjadi Rp18,49 triliun.

Kas dan setara kas perseroan terkerek dari Rp1,72 triliun menjadi Rp2,43 triliun pada tahun 2020. Dengan begitu, total aset SIMP pada akhir Desember 2020 naik menjadi Rp35,40 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp34,91 triliun.

Di lantai bursa, saham SIMP bergerak naik 1,81% dan ditutup pada level harga Rp450 per lembar pada akhir perdagangan Senin 1 Maret 2021. Berdasarkan laporan keuangan 2020, laba per saham (EPS) SIMP berubah menjadi positif dengan nilai Rp15 per lembar dari tahun sebelumnya Rp-35.

Lonsum Melesat
Pemilik Grup Indofood, Anthoni Salim. / Nikkei

Sementara itu, LSIP meraup laba bersih sebesar Rp696,01 miliar sepanjang tahun 2020. Angka itu melonjak hingga 174,13% yoy dibandingkan dengan realisasi laba bersih tahun sebelumnya Rp253,90 miliar.

Pencapaian itu dibarengi oleh penurunan beban pokok penjualan secara tahunan dari Rp3,14 triliun pada 2019 menjadi Rp2,46 triliun pada tahun lalu. Kendati begitu, pendapatan perseroan justru turun menjadi Rp3,54 triliun pada 2020, dari tahun sebelumnya Rp3,70 triliun.

Adapun akumulasi liabilitas perseroan pada 2020 menyusut menjadi Rp1,64 triliun, dari tahun sebelumnya Rp1,73 triliun. Di sisi lain, ekuitas perseroan meningkat dari Rp8,50 triliun pada 2019, menjadi Rp9,29 triliun pada 2020.

Adapun kas dan setara kas LSIP tumbuh signifikan dari Rp1,13 triliun pada 2019, menjadi Rp1,96 triliun pada tahun lalu. Dengan demikian, total aset perseroan turut naik menjadi Rp10,92 triliun pada 2020, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp10,23 triliun.

Di pasar modal, saham LSIP lompat 2,26% ke level harga Rp1.355 per lembar pada akhir sesi perdagangan Senin 1 Maret 2021. Per 31 Desember 2020, laba per saham (EPS) LSIP membumbung menjadi Rp102 per lembar dari Rp37 di tahun sebelumnya.

Diketahui, Anthoni Salim didapuk sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia versi Forbes 2020. Total kekayaan pria berusia 71 tahun ini ditaksir mencapai US$5,9 miliar atau Rp83,27 triliun. Pundi-pundi kekayaannya mengalir dari gurita bisnis Grup Salim, mulai dari bisnis mi instan, perbankan, hingga telekomunikasi. (SKO)