
Simpan Potensi Migas Raksasa, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus Indonesia Bagian Barat
- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebut, penemuan Sumber Daya Gas di wilayah Indonesia Bagian Barat baru-baru ini yaitu South Andaman menimbulkan harapan potensi minyak dan gas di wilayah tersebut masih prospektif.
Energi
JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebut, penemuan Sumber Daya Gas di wilayah Indonesia Bagian Barat baru-baru ini yaitu South Andaman menimbulkan harapan potensi minyak dan gas di wilayah tersebut masih prospektif.
Penasihat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap potensi migas di Indonesia bagian barat dengan membentuk tim eksplorasi khusus yang melakukan studi untuk menyiapkan data yang bisa ditindaklanjuti oleh para kontraktor nantinya.
- Mengenal Hari Buku Nasional: Sejarah, Tokoh di Baliknya, dan Cara Merayakan
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 17 Mei 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
- 5 Alasan Price to Book Value (PBV) Tak Boleh Diabaikan Trader Saham
"Sepertinya banyak temukan discovery menjanjikan. Beberapa perusahaan juga terus investasi. Kami gunakan data yang besar, kita akses data yg punya perusahaan, badan geologi lemigas, data terintegrasi, kami provide tidak hanya technical juga term and condition,"jelas Nanang disela IPA Convex 2024, di ICE BSD dilansir Jumat, 16 Mei 2024.
Berdasarkan data tim eksplorasi yang dibentuk pemerintah ada tiga basin yang jadi fokus untuk bisa dikembangkan diantaranya adalah North Sumatera Basin, South Sumatra Basin serta North Java Basin.
Tim menemukan bahwa di North Sumatera Basin misalnya ada 500 juta barel setara minyak (MMBOE) sumber daya ditemukan atau ada lebih dari 50 temuan belum dikembangkan. Sementara di South Sumatra Basin dengan maturenya kondisi basin di sana masih berhasil adanya 350 temuan cadangan.
Kemudian ada 11,4 miliar BOE sudah terindentifikasi namun harus melalui proses eksplorasi lanjutan. Kemudian ada juga North East Java Basin lebih dari 9,9 mliar barel setara minyak (BBOE) diindentifikasi dan siap untuk ditemukan yang diperkirakan berada di enam sub basin.
Dalam kesempatan yang sama,Direktur Pembinaan Program Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ariana Soemanto, menjelaskan optimisme pemerintah terhadap pengembangan wilayah Indonesia bagian barat tercermin dari realisasi penandatanganan blok migas sejak tahun 2021 dengan total komitmen investasi untuk eksplorasi mencapai US$16 triliun. Dari 21 blok yang ditandatangani kontraknya sebanyak 20 blok berada di Indonesia bagian barat.
Selanjutnya mulai 2024 hingga 2026 nanti pemerintah mengidentifikasi sebanyak 27 area yang rencananya akan ditawarkan kepada investor. Dari 27 area kandidat untuk ditawarkan tersebut 53% diantaranya terletak di wilayah Indonesia bagian barat.
Saat ini pemerintah sudah menyiapkan perbaikan kontrak bagi hasil gross split. Gross splitterbaru nanti diyakini jauh lebih sederhana dibandingkan yang diberlakukan sekarang dan diharapkan bisa memberikan pilihan kepada investor untuk memilih skema kontrak terbaik yang paling sesuai dengan keekonomian.
"Statusnya sekarang, draft terakhir sudah ke SKK Migas, setelah itu kita lanjutkan ke Kementerian Hukum dan HAM,"tandasnya.