Sinar Mas Land Jual Gedung Perkantoran di London, Senilai Rp1,46 Triliun
Perusahaan berencana menggunakan hasil bersih dari penjualan untuk pembayaran kembali pinjaman bank, menambah modal kerja, dan akuisisi investasi atau properti pengembangan di masa mendatang.
Industri
JAKARTA – Raksasa properti milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja, Sinarmas Land Limited, menjual gedung perkantoran miliknya The Unlimited House di London.
Harga jual gedung tersebut lumayan fantastis, yakni 72 juta poundsterling Inggris atau Rp1,46 triliun (dengan kurs Rp20.342 per poundsterling Inggris).
Rencananya, uang hasil penjualan properti tersebut digunakan untuk operasional serta pengalihan investasi perusahaan di masa mendatang.
“Perusahaan berencana menggunakan hasil bersih dari penjualan untuk pembayaran kembali pinjaman bank, menambah modal kerja, dan akuisisi investasi atau properti pengembangan di masa mendatang,” ujar Director Sinarmas Land Robin Ng Cheng Jiet dalam keterbukaan informasi bursa efek Singapura (SGX), dikutip Selasa, 20 April 2021.
Masih mengutip keterbukaan informasi tersebut, The Unlimited House merupakan gedung perkantoran grade-A seluas 4.098 meter persegi (m2) yang juga memiliki blok hunian mandiri seluas 272 m2.
The Unlimited House terletak di 10 Great Pulteney Street. Properti ini dimiliki sepenuhnya oleh anak usaha Sinarmas Land, Sinarmas Land Great (SML Great).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Dengan asumsi bahwa pelepasan dilakukan 31 Desember lalu dan pertimbangan dan nilai aset bersih proforma sebesar 56,5 juta poundsterling Inggris, Sinarmas Land akan mencatatkan untung sekitar 15,6 juta poundsterling Inggris (Rp316,65 miliar).
Penjualan ini dilakukan atas dasar pembeli yang bersedia dan penjual yang bersedia serta memperhitungkan harga transaksi terkini dari properti serupa di lokasi yang sama. Sinarmas menambahkan pembeli juga telah melakukan valuasi sendiri oleh perusahaan penilai profesional.
Tahun lalu, pendapatan Sinar Mas Land anjlok 22,4% menjadi 910,5 juta dolar Singapura dari sebelumnya 1,17 miliar dolar Singapura. Ini diakibatkan oleh turunnya penjualan tanah komersial maupun industrial serta berkurangnya jumlah rumah tapak dan apartemen yang diserahkan ke pembeli.
7 April 2020, Sinarmas Land bahkan menghentikan operasi dua hotelnya di Indonesia, yaitu Le Grandeur Balikpapan dan Le Grandeur Mangga Dua demi mengurangi dampak pandemi COVID-19 terhadap perusahaan.
Di Malaysia, perusahaan juga melakukan perampingan dan penghematan untuk operasi Le Grandeur Palm Resort setelah pemerintah Malaysia memberlakukan pembatasan pergerakan pada Mei 2020.