Mobil listrik tanpa awak.jpeg
Nasional

Sinar Mas Land Mulai Operasikan Mobil Listrik Tanpa Supir Jenis Navya Arma

  • Mobil listrik tanpa awak merek dagang Navya dengan varian Arma penggunaannya diinisiasi oleh Sinar Mas Land yang bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation. Mobil ini memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 Kilo Watt per hour (kWh) dengan daya tahan 9 jam.

Nasional

Muhammad Heriyanto

JAKARTA - Sinar Mas Land yang bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation mulai mengoperasikan mobil listrik nirawak Navya varian Arma. Mobil ini memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 Kilo Watt per hour (kWh) dengan daya tahan 9 jam.

Dalam website resminya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan mobil listrik tanpa awak yang berasal dari Prancis ini dilengkapi dengan beragam sensor yang dimanfaatkan dari Global Positioning System (GPS), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis. Kemudian, diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi.

“Memiliki sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil. Mulai dari rendahnya emisi karbon yang dihasilkan sehingga ramah lingkungan hingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan manusia,” tulis Kemenhub dalam laman resminya, dikutip Minggu, 22 Mei 2022.

Ditambahkan, mobil yang berdimensi 4,7 meter (m) x 21 m dengan kapasitas 15 orang penumpang dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri ini akan dioperasikan di dua titik lokasi yakni Q Big BSD City dan Kawasan BSD Green Office Park. Mobil ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi dan dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitar. Mobil ini juga dapat menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otomatis. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendukung penggunaan mobil listrik nirawak ini (autonomous vehicle). Menurutnya, kolaborasi dengan swasta perlu dilakukan untuk mempercepat penggunaan mobil ini di Indonesia.

“Saya bangga sektor swasta telah berperan aktif mendukung upaya pemerintah menghadirkan kendaraan masa depan ini di Indonesia. Sistem transportasi cerdas (intelligent transport system) ini adalah suatu keniscayaan yang akan terjadi,” ujar Menhub.

Menhub mengatakan mobil ini nantinya akan digunakan di Ibu Kota Negara baru (IKN) yang pembangunannya mengusung konsep Smart, Green and Sustainability. Dia juga berharap nantinya mobil ini dapat menjadi transportasi massal di Indonesia.

“Kita harus percaya kita bisa mewujudkan ini dan momentum ini tepat ketika Indonesia dipercaya memegang Presidensi KTT G-20 tahun ini,” ujar Menhub.