Antam
Nasional

Sinergi yang Solid Jadi Alasan Antam Sukses Terapkan ESG

  • Sepanjang tahun 2021 Aneka Tambang (Antam) telah mengeluarkan biaya untuk pengelolaan lingkungan sebesar Rp102,08 miliar.

Nasional

Feby Dwi Andrian

JAKARTA – Istilah Environment, Social and Governance (ESG) semakin santer terdengar di beberapa perusahaan besar pada tahun ini. 

Dalam kriteria lingkungan pada ESG turut membahas mengenai penggunaan energi sebuah perusahaan, limbah, polusi, konservasi sumber daya alam, dan perilaku terhadap flora dan fauna. 

Lalu, pada kriteria sosial, ESG lebih melihat hubungan sebuah perusahaan secara eksternal. Seperti contoh, komunitas, masyarakat, pemasok, pembeli, media, dan entitas-entitas lain yang memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung adalah hal yang harus dikonsiderasikan melalui kriteria sosial ESG. 

Selanjutnya, pada kriteria tata kelola perusahaan memfokuskan pada bagaimana sebuah perusahaan memiliki proses pengelolaan yang baik dan berkelanjutan pada bagian internalnya. 

Hal ini yang coba diterapkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengenai prinsip ESG tersebut. 

Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter optimisme bahwa kesiapan, semangat, dan kerja keras seluruh insan telah membuahkan hasil kinerja yang positif pada tahun lalu. 

“Kinerja operasional yang tumbuh dengan solid, diiringi kinerja yang baik di seluruh aspek ESG dicapai dengan sinergi, kolaborasi, dan semangat gotong royong, bersama dengan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Nicolas seperti dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com pada Jumat, 26 Agustus 2022. 

Tak hanya itu saja, dalam komitmen efisiensi energi, Antam telah melanjutkan inisiatif substitusi bahan bakar, melakukan modifikasi pada peralatan tambang bawah tanah, hingga melakukan pemantauan penggunaan energi.

Pada momen yang sama, Antam memiliki kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca dan konvensional, identifikasi sumber emisi, beban emisi, data aktivitas faktor emisi, faktor oksidasi dan konversi di setiap unit bisnis. 

Dari laporan berkelanjutan pada 2021, biaya yang ANTAM keluarkan untuk pengelolaan lingkungan sebesar Rp102,08 miliar. 

Kemudian untuk dampak ekonomi tidak langsung dan juga corporate social responsibility (CSR), ANTAM mencatat angka 22,92% untuk kolektibilitas PUMK dan mencatatkan angka Rp100,64 miliar untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. 

“Dari upaya yang dilakukan perusahaan pada 2021, Antam selalu melangkah dengan optimistis dalam perjalanan menuju keberlanjutan,” ujar Nicolas.

Selain optimalisasi aspek produksi dan penjualan, Antam juga berfokus dalam pengelolaan biaya yang cermat serta efisien. 

Seiring dengan langkah dan komitmen pemerintah Indonesia terkait dekarbonisasi, ANTM menargetkan untuk mengurangi emisi karbon perusahaan terhadap total emisi business-as-usual yang dihasilkan tahun 2022 hingga 1%.