Sinergikan Tiga Ekosistem, BRI Akselerasi Digitalisasi UMKM
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus berupaya mengakselerasi digitalisasi segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bangkit kembali. Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, terdapat tiga hal yang disinergikan, yakni ekosistem pasar, ekosistem digital dan ekosistem desa. Hal itu dimaksudkan sebagai langkah untuk membangun bisnis sebagai sumber pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Sesuai […]
Industri
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus berupaya mengakselerasi digitalisasi segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bangkit kembali.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, terdapat tiga hal yang disinergikan, yakni ekosistem pasar, ekosistem digital dan ekosistem desa.
Hal itu dimaksudkan sebagai langkah untuk membangun bisnis sebagai sumber pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Sesuai pengembangan roadmap digital, BRI bertekad melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan biaya seefisien mungkin melalui go smaller, go shorter dan go faster,” ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima Trenasia.com, Jumat, 24 Juli 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dalam sinergi tiga ekosistem tersebut, katanya, BRI akan memberikan edukasi, pendampingan, infrastruktur dan branding promosi di samping pembiayaan bagi pelaku usaha.
Untuk ekosistem pasar, misalnya, pihaknya akan membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja online dan kerja sama dengan startup.
“Kami bangun website pasar yang mendukung hasil panen dari desa, mengalir ke pasar lalu diserap oleh konsumen melalui belanja online. Jadi kami digitalisasi pasar tradisional,” terang Sunarso.
Saat ini, BRI telah memiliki 4.247 website pasar dengan jumlah pedagang terdaftar sebanyak 45.432 orang. Targetnya, kata Sunarso, BRI dapat membangun 5.241 website dan memberdayakan 52.410 orang.
“Potensi pasar tradisional di Indonesia ini mencapai 14.182 pasar dan jumlah pedagang sebanyak 2,54 juta orang. Kami mendedikasikan satu orang mantri di tiap-tiap pasar untuk memberi edukasi ke anggota ekosistem pasar, salah satunya terkait cashless society,” tambahnya.
Sejauh ini, BRI telah menggandeng sejumlah perusahaan e-commerce dan ride hailing, mulai dari Tokopedia, Grab, Bukalapak, Shopee, Gojek, untuk pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) kepada merchant atau mitra mereka.
Sementara untuk ekosistem desa, BRI mendukung pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan cluster dan produk unggulan serta BUMDES.