Pemandangan apartemen hunian di malam hari di pengembangan Forest City Country Garden di Johor Bahru, Malaysia (Reuters/Edgar Su)
Dunia

Singapura-Malaysia Teken Kesepakatan Bebas Paspor

  • Orang yang bepergian antara Singapura dan Johor, Malaysia, akan segera dapat menikmati izin bebas paspor di kedua sisi perbatasan, serta proses digital untuk izin kargo di pos pemeriksaan darat.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Orang yang bepergian antara Singapura dan Johor, Malaysia, akan segera dapat menikmati izin bebas paspor di kedua sisi perbatasan, serta proses digital untuk izin kargo di pos pemeriksaan darat.

Ini adalah salah satu inisiatif awal yang sedang dieksplorasi menuju Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (SEZ) baru, yang bertujuan meningkatkan konektivitas ekonomi lintas batas antara Singapura dan Malaysia.

Nota Kesepahaman (MOU) ditandatangani pada Kamis, antara kedua negara untuk mengembangkan kerangka kerja kesepakatan SEZ yang mengikat secara hukum. MOU tersebut ditandatangani di Johor Bahru oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong dan Menteri Ekonomi Malaysia Mohd Rafizi Ramli.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan mitranya dari Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan penandatanganan tersebut. Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) dan Kementerian Ekonomi Malaysia mengatakan, berdasarkan MOU tersebut, kedua negara akan menjajaki beberapa inisiatif yang akan membangun ZEK.

Termasuk pemeriksaan yang lebih cepat bagi orang-orang di pos pemeriksaan darat, dan fasilitasi kerja sama energi terbarukan antara Malaysia dan Singapura.

Dalam pernyataan bersama, kementerian menambahkan MOU tersebut, yang ditandatangani dua bulan setelah Retret Para Pemimpin Singapura-Malaysia ke-10 Oktober lalu, menegaskan kembali ikatan lama dan komitmen bersama kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk bekerja menuju kesepakatan penuh tentang ZEK Johor-Singapura dan memberikan pembaruan pada Retret Pemimpin Malaysia-Singapura ke-11, yang akan diadakan di Malaysia tahun ini. 

Kedua negara pertama kali mengumumkan akan membentuk gugus tugas untuk mempelajari pembentukan ZEK pada pertemuan ke-16 Komite Menteri Gabungan Malaysia-Singapura untuk Iskandar Malaysia pada Juli 2023.

Tiga bulan kemudian, di Singapore-Malaysia Leaders Retreat di Singapura, Lee menggambarkan ZEK yang diusulkan sebagai proyek substansial dan menjanjikan.

Yang antara lain, akan menghasilkan perjalanan yang lebih lancar bagi orang-orang yang bekerja di kedua sisi Jalan Lintas (Jembatan Causeway), salah satu penyeberangan perbatasan tersibuk di dunia.

Apa yang Diharapkan dengan ZEK

Menurut pernyataan bersama tersebut, kedua negara akan menjajaki beberapa inisiatif yang akan berkembang menuju menuju ZEK. “Inisiatif awal ini menunjukkan semangat kolaboratif antara kedua belah pihak dan kepentingan bersama dalam ZEK Johor-Singapura untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap kementerian, dikutip dari CNA, pada Kamis, 11 Januari 2024 .

Kedua belah pihak juga sepakat untuk mengembangkan kerangka ZEK Johor-Singapura yang akan menentukan sektor ekonomi untuk kerjasama dan cakupan geografis ZEK. MOU tersebut juga membentuk Komite ZEK Johor-Singapura yang dipimpin bersama oleh MTI dan Kementerian Ekonomi Malaysia.

Komite ini akan melapor kepada Joint Ministerial Committee for Iskandar Malaysia (JMCIM) yang diketuai bersama oleh Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee dan Mr. Rafizi, menteri ekonomi Malaysia.

Sebelumnya pada Kamis, Lee dan Anwar juga bertemu untuk menandai Proyek Penghubung Johor Bahru-Singapore Rapid Transit System (RTS) yang mencapai tonggak pembangunan 65% di kedua sisi.

Ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2026, layanan RTS Link akan menghubungkan Bukit Chagar di Johor Bahru ke Woodlands North di Singapura, dengan kapasitas puncak hingga 10.000 penumpang per jam per arah.