Pengisian bahan bakar bersubsidi untuk kendaraan bermotor di sebuah SPBU, Kamis 4 Agustus 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Sinyal Harga Pertalite Naik Semakin Kencang, Luhut : Minggu Depan Diumumkan Presiden

  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pekan depan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan nasib Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan solar.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pekan depan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan nasib Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan solar.

Luhut ungkap beban subsidi energi menjadi biang kerok, pemerintah tak mampu menahannya lebih lama lagi. Sehingga subsidi BBM membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN).

"Naik turunnya harga Pertalite, nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana kenaikan harga ini," kata Luhut dalam acara kuliah umum Kemenko Marves pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Selain itu harga Pertalite tidak bisa dipertahankan terus menerus di angka Rp7.650 per liter, karena harga CPO naik dan turun tak pasti ditengah pasar global yang sedang tidak stabil. Menko Marves menambahkan sebenarnya jika dibandingkan dengan negara di luar Indonesia harga BBM sudah sangat murah.

Tak hanya CPO faktor lain rencana kenaikan harga Pertalite juga bagian dari mengendalikan inflasi. Luhut memaparkan, upaya kenaikan harga Pertalite juga untuk menurunkan biaya subsidi ke masyarakat. Pada tahun ini, pemerintah telah menganggarkan untuk subsidi sebesar Rp502 triliun.

Sebelumnya pemerintah telah memberi sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi baik dikatakan oleh Menteri Keuangan, Menteri Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) beberapa waktu lalu. Sinyal ini terus gencar terdengar setelah anggaran subsidi dan kompensasi energi membengkak sampai Rp502 triliun.

Sementera itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah masih mengkaji terkait dengan kebutuhan penerima, lalu sebab akibat yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM erutama Pertalite, baik dari segi volume dan kebijakan ke depannya.