<p>Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Kooridnator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN, Erick Thohir berbincang bersama penerima subsidi gaji pekerja dalam peluncurannya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020. / Tangkapan Layar TrenAsia.com</p>
Nasional

Sisa 4 Bulan, Anggaran PEN Masih Tersisa Rp218 Triliun

  • pada sektor UMKM, anggaran yang harus disalurkan sebesar Rp123,46 triliun dengan serapan Rp52,03 triliun atau 42,14%.

Nasional

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) optimis target anggaran program PEN dapat direalisasikan hingga akhir tahun ini. Anggaran sebesar Rp695 triliun telah disiapkan untuk penanganan COVID-19 ke dalam enam program.

Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin memastikan masyarakat di lapisan terbawah mendapatkan bantuan selama masa sulit ini melalui program Perlindungan Sosial. Selain itu, ia juga akan fokus pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi sektor dengan kontribusi ekonomi nasional terbesar.

Pada program perlindungan sosial, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp204,95 triliun dan sudah terserap sebesar Rp101,06 triliun atau 49,31%. Lalu pada sektor UMKM, anggaran yang harus disalurkan sebesar Rp123,46 triliun dengan serapan Rp52,03 triliun atau 42,14%.

Sementara, untuk sektor Kementerian/Lembaga dan Pemda alokasi anggarannya sebesar Rp106,5 triliun dan sudah terserap Rp14,92 triliun atau 14,06%. Sedangkan untuk pembiayaan korporasi tersedia anggaran sebesar Rp53,60 triliun dan belum terealisasi sama sekali.

Budi menyebut hingga akhir tahun ini Satgas PEN harus bisa merealisasikan sisa penyaluran sekitar Rp218 triliun. Ia mengaku optimistis anggaran tersebut akan tersalurkan pada waktunya.

Pria yang juga menjabat Wakil Menteri BUMN ini merincikan program yang mendapat alokasi cukup besar ada pada Perlindungan Sosial, seperti Program Keluarga Harapan dengan anggaran Rp37,4 triliun. Realisasi saat ini sudah mencapai 71% dengan target penerima sebanyak 10 juta Kepala Keluarga (KK) termiskin.

“Kami yakin kami akan mencapai target penyaluran Rp37 triliun hingga akhir tahun 2020. Saat ini sudah tersalurkan sebesar Rp27 triliun,” katanya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 3 Agustus 2020.

Namun ia juga mengakui ada beberapa program Perlindungan Sosial yang masih terus diupayakan realisasinya dapat tercapai. Yakni Program Bantuan Langsung Tunai Desa dengan anggaran Rp31,8 triliun dan realisasi tercapai sebesar 30% atau baru Rp10 triliun.

“Setelah kami diskusikan bersama, kami menyadari bahwa kami perlu melakukan penyesuaian metode penyalurannya. Daripada menyerahkan uang secara langsung pada masyarakat miskin di desa, maka kami bisa menyalurkan dalam bentuk program lain yang diperuntukkan bagi desa-desa,” jelasnya.

Program Stimulus Baru Presiden Jokowi

Disamping itu ada tambahan program besar terbaru yang diluncurkan Presiden Joko Widodo. Yang pertama menyasar sektor pelaku usaha mikro, yaitu Bantuan Presiden Produktif. DIPA anggarannya mencapai Rp22 triliun dengan target 9,1 juta pelaku usaha mikro. Realisasi saat ini sudah mencapai 31,79%.

“Dalam dua minggu sejak diluncurkan, program ini terserap sebanyak Rp27 triliun,” jelasnya.

Lalu program selanjutnya yang baru diluncurkan ialah Subsidi Gaji pada para karyawan perusahaan yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek. Anggaran tersedia Rp37,8 triliun dengan target 15,72 juta pekerja. Diproyeksikan anggaran yang terserap pada September ini mencapai Rp19 triliun atau 7,9%.

“Presiden berulang kali mengatakan untuk berjuang yang terbaik pada kuartal ini agar mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik,” katanya. (SKO)