Sistem WFH Berkurang, Permintaan Ruang Perkantoran Diprediksi Meningkat
- Colliers memproyeksi permintaan terhadap area kantor di Jakarta akan membaik, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri pemilik
Properti
JAKARTA – Dengan diangkatnya peraturan pembatasan selama masa pandemi, terlihat adanya pertumbuhan jumlah perusahaan yang mulai menerapkan bekerja dari kantor (WFO). Perkembangan positif ini menjadi sebuah sinyal akan potensi kenaikan permintaan ruang kantor.
“Perusahaan yang sebelumnya telah mengurangi area kantor dan mengadopsi sistem bekerja secara hybrid, telah berangsur menerapkan sistem bekerja dari kantor bagi karyawanya. Hal tersebut turut mendukung adanya kebutuhan terhadap area kantor yang lebih luas," kata Colliers Indonesia Head of Research, Ferry Salanto, Rabu 16 Agustus 2023.
Colliers memproyeksi permintaan terhadap area kantor di Jakarta akan membaik, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri pemilik. Transaksi pada kuartal kedua tahun 2023 juga banyak didorong oleh berbagai sektor seperti, teknik, konsultasi, jasa, perminyakan, pengemasan produk rumah tangga, perawatan dan kesehatan, serta energi.
- Presiden: Jangan Jadi Bangsa Pemalas dengan Jualan Bahan Mentah
- DPD RI Dukung MPR jadi Lembaga Tertinggi
- Intip Kekayaan 3 Kepala Daerah Perempuan di Jawa Timur, Siapa Paling Kaya?
Selain daripada itu juga sektor logistik, finansial, dan teknologi terlihat terus secara aktif mencari ruang kantor. Namun, sebagaimana pasar penyewa masih terus berlanjut, pemilik menunjukan respon dengan memberikan penawaran harga sewa yang kompetitif serta insentif fit-out yang menarik, termasuk syarat dan metode pembayaran yang fleksibel.
Berdasarkan observasi yang dilakukan Colliers, pasar perkantoran di Surabaya juga diprediksi mengalami pertumbuhan, terutama dikarenakan antisipasi aktifitas bisnis yang berangsur kembali normal. Beberapa calon penyewa yang memiliki potensi, telah menunjukan minat dalam mencari area kantor yang lebih besar agar dapat mengakomodasi operasional perusahaan yang semakin berkembang.
Indikator positif lain yang timbul adalah calon penyewa mencari ruang kantor hingga 100 meter persegi di Surabaya. Tren yang relatif menonjol ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika permintaan terfokus pada ukuran ruang kantor yang lebih kecil.
Namun, terlepas dari tren positif ini, sejumlah besar ruang kantor di Surabaya juga tetap akan mengalami kekosongan, sehingga menciptakan pasar yang lebih didorong oleh penyewa. Seperti halnya di Jakarta, pemilik kantor di Surabaya juga harus tetap akomodatif dan fleksibel dalam memenuhi permintaan penyewa dan menyediakan lokasi yang diminati.