Ilustrasi mahasiswa.
Nasional

Skandal Beasiswa KIP, Ketika Kesempatan Emas Si Miskin Dirampok Mahasiswa Hedon

  • Anak orang kaya menerima KIP jelas pengkhianatan terhadap keadilan. Dan juga moral. Program yang seharusnya menjadi harapan bagi mereka yang membutuhkan tanpa malu digunakan untuk kemewahan.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Masyarakat  dikejutkan  kasus kontroversial terkait penyalahgunaan Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Program yang seharusnya ditujukan untuk meringankan beban finansial pelajar kurang mampu. 

Kabar ini menjadi sorotan tajam di media sosial setelah seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang viral di berbagai media sosial karena menerima dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).  Mahasiswi berinisial CMJ ini kini dalam kondisi perekonomian yang mampu.

Viral soal dugaan penyalahgunaan KIP-K itu diunggah pertama oleh akun x @undipmenfess yang mengungkap kekecewaan kepada CMJ karena tidak mengundurkan diri dari program yang ditargetkan untuk siswa berprestasi tapi kurang mampu itu. Bahkan, ada foto-foto kehidupan CMJ yang memperlihatkan perekonomiannya cukup sukses.

CMJ lewat akun X-nya sempat menanggapi kabar itu dan membalas beberapa komentar. Pada intinya, ia menyebut sempat terpuruk karena ayahnya meninggal kemudian orang tuanya ada utang miliaran. Dia kemudian berusaha termasuk untuk kuliah. Namun masih banyak yang masih menyayangkan CMJ tidak mengundurkan diri dari KIP-K saat sudah mampu.

CMJ tidak sendirian. Ada juga sejumlah penerima KIP di Undip yang bergaya hidup mewah.  Dalam foto-foto yang tersebar luas, terlihat mahasiswa-mahasiswa tersebut bermewah-mewahan dengan barang-barang branded, liburan ke tempat wisata mahal, dan menikmati hidangan di restoran elit. 

Ketika hal itu menjadi viral, para mahasiswa itupun kelabakan. Hingga akhirnya ada yang menyatakan mengundurkan diri dari program KIP. Selain itu meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan oleh tindakannya tersebut. 

Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip, Utami Setyowati mengatakan mekanisme pendaftaran, verifikasi dan penetapan penerima sudah mengikuti ketentuan. Termaduk Pedoman Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2024.

"Dilakukan monitoring dan evaluasi secara periodik atas penerima KIP-K oleh Undip dan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan," kata Utami dalam keterangannya.

Bisa Dikejar

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy geram dengan kabar tersebut. Dia menegaskan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) untuk warga kurang mampu dan berstatus yatim piatu.  

"Di situ sudah jelas yang menerima, itu adalah mereka yang tidak mampu dan mereka yang yatim piatu yang diutamakan," kata Muhadjir  Selasa  30 April 2024.

Muhadjir mengatakan penerima KIP yang tidak sesuai dengan kriteria dan terbukti melanggar ketentuan harus mengembalikan manfaat KIP-K yang telah diperoleh. Muhadjir mengimbau kepada masyarakat, jika mendapatkan penerima KIP yang tidak sesuai ketentuan, agar melapor ke satuan pendidikan terkait untuk dapat diproses lebih lanjut.

"Kalau tiba-tiba ada anaknya orang kaya yang menerima KIP, bisa dikejar itu siapa, mudah itu, bisa ditindak," ujar Muhadjir.

Kasus mahasiswa yang hidup hedon dan memanfaatkan secara tidak bermoral beasiswa KIP adalah contoh nyata dari ketidakadilan dan pengambilan hak yang tidak pantas terhadap kesempatan pendidikan. 

Tindakan ini bukan hanya mencerminkan kurangnya integritas individu tersebut, tetapi juga menggambarkan ketidakpedulian terhadap nilai-nilai kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat. 

Hal ini mencerminkan perilaku yang sangat tidak etis, merugikan, dan tidak bermoral. Tindakan ini tidak hanya menciderai integritas pribadi mahasiswa tersebut, tetapi juga menipu sistem yang seharusnya memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Anak orang kaya menerima KIP jelas pengkhianatan terhadap keadilan. Dan juga moral.  

Mendapatkan beasiswa KIP akan menjadi  kesempatan emas kalangan tidak mampu untuk merubah nasib.  Bukan untuk si kaya untuk memuaskan nafsu.