IMG_6838.jpeg
Korporasi

Skema Merger EXCL, FREN dan Smart Telecom, Bagaimana Konversi Sahamnya?

  • Sebagai hasil dari merger ini, XL akan menjadi entitas penerima penggabungan dan mengubah namanya menjadi PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL).

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Rencana besar di sektor telekomunikasi Indonesia akhirnya terungkap. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan mengakuisisi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) melalui skema merger strategis yang diumumkan pada Rabu, 11 Desember 2024.

Manajemen emiten bersandikan EXCL ini mengatakan bahwa penggabungan ketiga  perusahaan telekomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan entitas baru yang lebih kuat dan kompetitif dalam industri telekomunikasi nasional.

Sebagai hasil dari merger ini, XL akan menjadi entitas penerima penggabungan dan mengubah namanya menjadi PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL). Sementara itu, Smartfren dan Smart Telecom akan dibubarkan secara hukum setelah merger selesai.

Manajemen dari ketiga perusahaan menekankan bahwa langkah merger ini bukan hanya soal penyatuan aset, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing.

“Penggabungan ini dilakukan untuk memanfaatkan sinergi operasional, efisiensi biaya, dan peluang peningkatan inovasi yang lebih besar daripada jika perusahaan beroperasi secara terpisah,” demikian pernyataan resmi dalam prospektus merger.

Merger ini juga diharapkan mempercepat investasi dalam jaringan, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Bagaimana Rasio dan Struktur Saham?

Proses konversi saham Smartfren dan ST menjadi saham EXCL akan dilakukan dengan rasio 1.000 : 0,011 : 0,005, berdasarkan evaluasi nilai ekuitas masing-masing perusahaan per 30 September 2024. Harga saham EXCL dalam penggabungan ini ditetapkan sebesar Rp2.350 per saham.

Pasca-merger, pemegang saham utama seperti Stellar (pemegang saham Smartfren dan ST) dan Axiata Investments (pemegang saham XL) akan masing-masing memiliki 34,8% saham EXCL. Untuk melindungi hak investor minoritas, XL juga akan melakukan buyback dengan nilai Rp2.350 per saham bagi mereka yang menolak merger.

Selain itu, merger ini diproyeksikan memberikan dampak besar pada peta industri telekomunikasi Indonesia, menciptakan entitas yang lebih kompetitif dengan skala operasional yang lebih besar. Struktur biaya yang efisien diharapkan mampu mendorong penawaran layanan yang lebih terjangkau dan inovatif bagi pelanggan.

Beberapa manfaat utama dari merger ini meliputi:

1. Efisiensi Ekonomi dan Operasional:Menurunkan biaya operasional melalui integrasi jaringan dan infrastruktur.

2. Inovasi Produk dan Layanan:Memungkinkan pengembangan layanan digital yang lebih maju.

3. Peningkatan Kualitas Jaringan:Mempercepat investasi untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan.

4. Penguatan Posisi Pasar:Menjadikan entitas baru sebagai salah satu pemain dominan di industri telekomunikasi Indonesia.

Komitmen Jangka Panjang

Merger ini tidak hanya berorientasi pada efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan peluang pertumbuhan jangka panjang. Manajemen optimistis bahwa langkah ini akan memberikan nilai tambah signifikan bagi pemegang saham, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Melalui penggabungan ini, kami bertujuan menciptakan perusahaan yang lebih kuat dan berkelanjutan di era telekomunikasi yang terus berkembang,” ujar manajemen.

Merger XL, Smartfren, dan ST bukan hanya langkah strategis, tetapi juga tonggak penting dalam transformasi industri telekomunikasi Indonesia.