Dongkrak Pompa Minyak di Luar Almetyevsk di Republik Tatarstan, Rusia
Energi

SKK Migas Pertimbangkan Target 1 Juta Barel 2030, Kemungkinan Bergeser?

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030. Namun tampaknya upaya merealisasikan hal ini cukup berat.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030. Namun tampaknya upaya merealisasikan hal ini cukup berat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa pasar terkait upaya merealisasikan target 1 juta barel tersebut. Bahkan ada kemungkinan harga tersebut bergeser 2 hingga 3 tahun setelah 2030.

"Kita sih lebih masih ingin cenderung bahwa angka 1 juta kita pakai sebagai milestone untuk menuju ke sana sedangkan tahunnya yang mungkin bergeser 2-3 tahun. Tetap 1 juta barel, karena memang kebutuhannya naik, cuma waktunya aja yang bergeser," kata Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI dilansir Kamis, 14 Maret 2024.

Menurut Dwi pengkajian ulang terhadap targetnya 1 juta barel mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya karena pandemi COVID-19 yang sempat menghantam Indonesia beberapa tahun lalu dan kondisi geopolitik yang juga berdampak pada pencapaian produksi di dalam negeri.

Hal yang sama juga sempat disinggung oleh Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian yang menilai bahwa target produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 tidak realistis untuk dicapai. Pasalnya, lifting minyak mentah di dalam negeri dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Ramson mengatakan target tersebut seharusnya dibuat dengan perhitungan margin of error terkecil. Misalnya hingga tahun 2030 target lifting minyak bumi bisa diturunkan ke 800-850 ribu barel per hari.

Seperti diketahui, SKK Migas mencatat, realisasi lifting minyak pada tahun 2023 sebesar 605,5 ribu barel per hari (MBOPD). Realisasi tersebut lebih rendah jika dibanding realisasi tahun 2022 sebesar 612,3 MBOPD.

Realisasi tersebut juga di bawah target APBN 2023 sebesar 660 MBOPD dan work program and budget (WP&B) 621 MBOPD.

Pada tahun 2024, target lifting minyak dalam APBN sebanyak 635 MBOPD. Sementara, target lifting minyak dalam WP&B Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebesar 596 MBOPD. Dwi mengatakan, pihaknya berupaya mengejar target di angka 600 MBOPD.