Cerobong asap dari Total kilang minyak Grandpuits terlihat tepat setelah matahari terbenam, tenggara Paris (Reuters/Christian Hartmann)
Energi

SKK Migas Realisasikan Produksi Minyak Capai 581 Ribu Bph

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi atau lifting minyak nasional hingga April 2024 mencapai 581.000 barel perhari atau BPH.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi atau lifting minyak nasional hingga April 2024 mencapai 581.000 barel perhari atau BPH.

Kepala Divis Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, untuk mendorong tambahan produksi migas, SKK Migas sedang melakukan akselerasi penyelesaian proyek-proyek hulu migas yang ditahun 2024 ditargetkan dapat diselesaikan 15 proyek hulu migas.

“Kami mengharapkan dukungan para pemangku kepentingan yang terkait, agar seluruh program seperti reaktivasi sumur, pemboran, well service dan lainnya bisa dilaksanakan semuanya, sehingga tren produksi yang naik lagi bisa dipertahankan sehingga di akhir tahun ini produksi minyak lebih tinggi lagi dari saat ini,” kata Hudi dalam keterangannya pada Kamis, 25 April 2024.

Jika mengacu pada laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) capaian lifting minyak pada kuartal I 2024 mencapai 563 ribu bph. Jika dibandingkan dengan realisasi April, ada peningkatan produksi sebanyak 18 ribu bph atau 3% dibandingkan kuartal I kemarin.

Proyek-proyek tersebut diproyeksikan SKK Migas akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 46.837 barel minyak per hari (BOPD) dan tambahan produksi gas sebesar 351 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 192 MT/D LPG.

Untuk mendukung keberlanjutan industri hulu migas dalam jangka panjang, Hudi menginformasikan bahwa SKK Migas sedang mendorong akselerasi dari setiap penemuan agar dapat segera diproduksikan, termasuk giant discovery di North Ganal dan Layaran-1.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan, realisasi lifting minyak 2023 mencapai 605,5 ribu barel setara minyak per hari (MBOPD) dan gas bumi sebesar 960 mboepd atau mengalami tren penurunan.

Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan penurunan ini disebabkan oleh belum adanya kinerja sumur-sumur baru yang memberikan tambahan produksi baru untuk minyak mentah (ICP) Indonesia.

"2023 ini kita hanya bisa menahan produksi kita 605,5 ribu barel memang ini tren penurunan yang memang terjadi, " kata Arifin dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin, 15 Januari 2024

Arifin tak menampik lifting gas bumi juga mengalami penurunan pasalnya realisasinya hanya di angka 960 mboepd. Meski alami tren penurunan Arifin berharap tambahan dari temuan cadangan gas skala besar di antaranya Geng North Ganal sebesar 5,8 TCF, Layaran – 1 Blok South Andaman 6 TCF, dan Tangguh Train 3 Beroperasi.

Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi sebesar US$4,83 miliar atau setara Rp72,45 trilliun. Dengan beroperasinya Tangguh Train 3, total produksi Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun atau sekitar 35% produksi nasional.

Tangguh Train 3 adalah karya anak bangsa, dibangun dan dioperasikan oleh SDM dalam negeri, memberikan perhatian besar tenaga kerja lokal. Saat ini 70% tenaga operasional Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua.