Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
Nasional

SKK Migas Sebut RI akan Surplus Produksi Gas pada 2030

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan produksi gas pada tahun 2030 akan berlimpah atau surplus. Hal tersebut seiring dengan mulai beroperasinya proyek besar seperti Blok Masela dan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) kedepannya.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan produksi gas pada tahun 2030 akan berlimpah atau surplus. 

Hal tersebut seiring dengan mulai beroperasinya proyek besar seperti Blok Masela dan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) kedepannya.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengungkapkan, dengan adanya target produksi sebesar 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 diharapkan pemanfaatan infrastruktur dalam negeri menjadi penting untuk penyerapan gas bumi tersebut.

"Dengan target kami yang 12 BSCFD itu kelihatannya pada saat proyek on stream bisa surplus tapi tergantung regionnya ini bisa di supply kalo infrastruktur sudah tersambung," katanya dalam acara Diskusi Investasi Hulu Migas 2023 dan Launching Website SKK Migas Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023.

Maka diperlukan percepatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur gas di seluruh wilayah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gas menjadi kunci. Terutama seperti proyek transmisi pipa gas ruas Cirebon-Semarang dan pipa transmisi Ruas Dumai-Sei Mangkei.

Menurut Kemal, sumber-sumber gas yang ada di timur masuk lewat LNG. Adapun tangguh train III akan onstream target kuartal 2 sangat intensif, SKK Migas terus memastikan jadwal onstream dapat sesuai target.

Sebelumnya, Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan menegaskan bahwa ekplorasi minyak dan gas (migas) merupakan hal yang penting dalam meningkatkan cadangan migas saat ini.

Meskipunn tidak dapat dilakukan secara instan namun, eksplorasi migas terus digenjot melalui penemuan sumur baru. Ada beberapa proyek diantaranya seperti Tangguh Train III, Blok Masela, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), dan yang terbaru adalah di Blok Andaman II.