SKK Migas: Target Lifting 2024 Lebih Realistis

JAKARTA - Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf menyebut target lifting minyak sebesar 625 ribu BOPD ditetapkan merupakan wujud realistis yang bisa dicapai.

Nanang mengaku bahwa dari tahun ke tahun, target lifting minyak dalam APBN dengan realisasi di akhir tahun selalu punya gap yang besar. Sehingga realisasi lifting minyak beberapa tahun belakangan tidak pernah mencapai target yang ditetapkan.

"Dengan cara berpikir seperti itu, kami mencoba dari sisi target lebih realistis, angkanya bottom up disesuaikan dengan usulan KKKS," katanya dalam media briefing road to ICIOG 2023 pada Rabu, 23 Agustus 2023.

• Budi Arie: Indonesia Darurat Judi Online
• Anjing Disebut Dapat Deteksi COVID-19
• Dana Investasi Iklim Tembus Rp7,6 Triliun, PLTU Segera Pensiun
• 13 Negara yang Larang TikTok

Nanang menjelaskan SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan penghitungan secara mendalam, sehingga diputuskan target lifting minyak tahun depan harus lebih realistis supaya bisa tercapai.

Meskipun ada potensi dari Lapangan Hidayah, dia menyebut wilayah itu baru onstream pada tahun 2025 mendatang. Adapun untuk potensi dari Lapangan Hidayah ia katakan mencapai kisaran 20 ribu-22 ribu BOPD.

Sementara target yang realistis itu mengacu pada outlook lifting minyak tahun ini di angka 620 ribu samapi 621 ribu BOPD. Sementara itu untuk tahun 2022, realisasi lifting minyak tercatat di angka 612 ribu barel per hari (BOPD).

Dari angka itu, Nanang meyakini target lifting minyak 625 ribu BOPD akan tercapai. SKK Migas menegaskan target yang realistis tak serta merta membuat SKK Migas kehilangan passion mendongrak angka produksi.

Sepanjang tahun ini, SKK Migas membidik penajakan pada 55 sumur di beberapa daerah. Salah satu wilayah kerja yang mulai dilirik ialah Andaman yang ditargetkan mampu menambah tiga sumur eksplorasi.