SKK Migas Ungkap Investasi Hulu Migas 2022 Capai Rp185,4 Triliun
- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meningkatkan iklim investasi hulu migas dengan realisasi investasi hulu migas 2022 mencapai US$12,3 miliar yang setara dengan Rp185,4 triliun (Kurs 15.000 per dolar AS).
Nasional
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meningkatkan iklim investasi hulu migas dengan realisasi investasi hulu migas 2022 mencapai US$12,3 miliar yang setara dengan Rp185,4 triliun (Kurs 15.000 per dolar AS).
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, realisasi investasi ini lebih tinggi daripada tahun lalu yang mencapai US$10,9 miliar setara dengan Rp164,2 triliun. Capaian Investasi 2022 telah melampaui investasi hulu migas sebelum pandemi COVID-19 pada 2019 yang tercatat sebesar US$11,7 miliar.
“Realisasi investasi hulu migas tahun 2022 yang merupakan tertinggi dalam 7 (tujuh) tahun terakhir sejak 2016 menunjukkan upaya meningkatkan iklim investasi sektor hulu migas telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan daya saing yang signifikan,” katanya saat konpers di Wisma Mulia pada Rabu, 18 Januari 2023.
- Harga Komoditas Alami Normalisasi, Sektor Ini Bakal Jadi Andalan Baru Pasar Modal
- Tol Cibitung – Cilincing Segera Tersambung dengan JORR 2, Berikut Daftar Ruasnya
- Usai Beri Cuti Tak Terbatas, Microsoft Bakal PHK 5 Persen Karyawan
Dwi menambahkan, kinerja investasi hulu migas nasional di 2022 yang naik 13% dibandingkan tahun lalu juga tercatat lebih baik dibandingkan rata-rata kenaikan investasi global yang hanya naik sebesar 5%.
Menurutnya adanya pencapaian investasi hulu migas nasional di 2022 yang meningkat menunjukkan bahwa industri ini akan terus berkelanjutan. Untuk 2023, target investasi hulu migas sebesar US$15,5 miliar setara dengan Rp233 triliun atau meningkat 26% dibandingkan realisasi investasi 2022 lebih tinggi dibandingkatan peningkatan investasi global yang sebesar 6,5%.
SKK Migas juga dapat merealisasikan penggantian cadangan yang diproduksikan bisa direalisasikan diatas 100% sejak 2018, sebagai pondasi peningkatan produksi migas nasional di 2030 untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik perhari (BSCFD).
Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja Benny Lubiantara menyampaikan, meski kegiatan eksplorasi sempat turun pada 2019 akibat pandemi, namun kedepan SKK Migas terus menggenjot kembali ketertinggalan tersebut.
“Jika 2020 jumlah kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 21 sumur dengan nilai investasi US$0,5 miliar, maka di 2022 sudah meningkat menjadi 30 pengeboran sumur eksplorasi dengan nilai investasi US$ 0,8 miliar. Target tahun 2023 sebesar US$1,7 Miliar untuk 57 pengeboran sumur eksplorasi”, tandasnya