Karyawan beraktivitas di Galeri Smartfren, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Smartfren Lego Bisnis Data Center, Ini Alasannya

  • Provider telekomunikasi milik Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) bersama anak usahanya, PT Smart Telecom (Smartel), menjual aset berupa data center kepada PT SMplus Sentra Data Persada (SM+) senilai Rp 544,2 miliar.
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Provider telekomunikasi milik Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) bersama anak usahanya, PT Smart Telecom (Smartel), menjual aset berupa data center kepada PT SMplus Sentra Data Persada (SM+) senilai Rp 544,2 miliar.

Aset yang dijual berupa properti dan segala fasilitas penunjang pusat data, termasuk infrastruktur, informasi, catatan, arsip, dan dokumen lainnya. Transaksi ini tergolong afiliasi karena SM+ adalah anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Adapun Smartfren dan Dian Swastatika merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Grup Sinar Mas. 

“Dengan persaingan kegiatan usaha jasa telekomunikasi di Indonesia yang ketat, Perseroan perlu memiliki keunggulan biaya (cost leadership) untuk dapat menghasilkan layanan dengan biaya yangefisien sehingga dapat menawarkan harga jasa layanan yang kompetitif kepada para pelanggannya,” tulis FREN, Jumat 22 Desember 2023.

Baca Juga: Isu Berhembus, XL Axiata dan Smartfren Lanjutkan Rencana Merger?

Selain soal efisiensi biaya, FREN ingin fokus pada bisnis utamanya yaitu penyelenggara jasa telekomunikasi. Smartfen mengatakan, pengembangan bisnis data center bukan merupakan bagian dari bisnis inti perseroan. 

Oleh sebab itu, FREN dan Smartel bermaksud untuk mengalihkan aset tersebut kepada SMPlus yang akan berfokus untuk menjadikan bisnis data center sebagai kegiatan bisnis utama.

Berdasarkan keterbukaan informasi, properti yang dijual meliputi tanah dan/atau konstruksi teknik yang dimiliki oleh Smartfren dan/atau Smartel, yang berada di beberapa lokasi di Indonesia, yaitu Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Jember, Madiun, Malang, Lampung, Jambi, Palembang, Pekanbaru, Padang, Aceh, Batam, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, dan Manado.