Smelter Freeport
Nasional

Smelter Freeport di Gresik Akan Jadi Salah Satu Terbesar Dunia, Investasi Tembus Rp45,4 triliun

  • Smelter tembaga Freeport di Gresik akan rampung pada 2023.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan kontruksi pembangunan smelter tembaga Freeport di Gresik akan rampung pada 2023. Adapun smelter ini menelan nilai investasi mencapai US$3 miliar atau setara dengan Rp45,4 triliun (Kurs Rp15.100 per dolar AS).

Bahlil mengungkapkan, smelter ini digadang-gadang akan menjadi smelter terbesar di dunia dengan kapasitas konsentrat mencapai 1,7 juta ton. Adapun jumlah tersebut di luar eksisting yang saat ini mencapai 800.000 ton.

“Sekarang progres sudah capai 50% lebih, itu salah satu tembaga smelter terbesar di dunia, investasi US$3 miliar kurang lebih,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal beberapa waktu lalu.

Bahlil mengungkapkan pembiayaan pembangunan smelter ini dikuasai asing dengan alasan tak banyak pengusaha Indonesia yang memiliki smelter. Selain itu, smelter tidak bisa dibangun lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga masih butuh dorongan asing untuk merealisaskannya.

Di samping itu, menurut Bahlil, perbankan nasional yang belum mendukung penuh pembiayaan pembangunan smelter juga menjadi faktor pembiayaan smelter dikuasai asing.

Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur sudah mencapai 54% hingga akhir Januari 2023.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, adapun rencananya konstruksi smelter ini ditargetkan rampung pada akhir 2023. Hendi menambahkan, nantinya setelah selesai konstruksi maka akan berlanjut ke tahap fase soft commissioning dan ramp up operasi pada Juni 2024. Lalu, operasi smelter ditarget pertengahan 2024.