SMFG Jepang Incar Bank di Indonesia
TOKYO – Pemberi pinjaman terbesar kedua di Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., berniat membeli sebuah bank komersial di Indonesia, setelah tahun lalu kalah bersaing dari Bangkok Bank dalam penawaran Bank Permata. Komentar dari CEO Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) Jun Ohta itu muncul saat bank-bank Jepang berjuang dengan suku bunga yang sangat rendah di […]
Industri
TOKYO – Pemberi pinjaman terbesar kedua di Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., berniat membeli sebuah bank komersial di Indonesia, setelah tahun lalu kalah bersaing dari Bangkok Bank dalam penawaran Bank Permata.
Komentar dari CEO Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) Jun Ohta itu muncul saat bank-bank Jepang berjuang dengan suku bunga yang sangat rendah di dalam negeri. Maka itu, SMFG mencari peluang di luar Jepang, khususnya di Asia Tenggara.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ohta mengatakan tidak akan ada perubahan signifikan dalam strateginya di Asia, bahkan setelah pandemi Covid-19. Dia masih berharap Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Indonesia merupakan pasar utama bagi SMFG. Tahun lalu, dia menyelesaikan pembelian PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Namun, SMFG kalah akhir tahun lalu dari Bangkok Bank Thailand dalam penawaran untuk Bank Permata.
“Itu menyakitkan. Saya pikir kami bisa menang,” kata Ohta, dilansir dari Reuters, Senin, 21 Desember 2020.
Menurutnya, pemberi pinjaman tidak bisa menyetujui harga pembelian saat itu.
“Kami akan pertimbangkan target selanjutnya jika ada yang seperti Permata, karena platform perbankan kami di Indonesia belum lengkap,” ujarnya.
SMFG juga akan memperluas bisnisnya di pasar Filipina, Vietnam, dan India.
“Saya tengah mempertimbangkan sesuatu yang bisa melengkapi (pialang) SMBC Nikko Securities untuk memperkuat bisnis seperti pasar modal ekuitas, meski kami belum bisa melakukannya sekarang,” kata Ohta.