Soal Vaksinasi Mandiri, Menkes: Vaksin Itu Sosialis
JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara terkait permintaan para pengusaha untuk melakukan vaksinasi mandiri. Dalam acara ‘CEO Forum’, Budi mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 bukanlah produk individualis. Vaksinasi, kata Budi, merupakan program sosialis yang bertujuan untuk melindingi umat manusia. Makanya, vaksin tidak bisa diberikan kepada satu atau doa orang semata, melainkan harus […]
Nasional
JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara terkait permintaan para pengusaha untuk melakukan vaksinasi mandiri. Dalam acara ‘CEO Forum’, Budi mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 bukanlah produk individualis.
Vaksinasi, kata Budi, merupakan program sosialis yang bertujuan untuk melindingi umat manusia. Makanya, vaksin tidak bisa diberikan kepada satu atau doa orang semata, melainkan harus sampai kepada khalayak ramai.
“Ini adalah sesuatu yang sifatnya berlaku untuk semua rakyat, harus terjadi di semua rakyat, enggak bisa sekelompok saja” ungkap Budi, Kamis, 21 Januari 2021.
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- Cegah Ledakan Kasus COVID-19, Pemerintah Geser dan Hapus Hari Libur Nasional Ini
- Penyaluran KPR FLPP: BTN Terbesar, Tiga Bank Daerah Terbaik
Budi memastikan, semua vaksin COVID-19 bakal diberikan secara gratis kepada masyarakat. Targetnya, 70% atau 181 juta orang dari total populasi di Indonesia bakal tervaksinasi dalam waktu 12 bulan.
Namun demikian, Budi masih membuka opsi mekanisme lain yang memungkinkan program vaksinasi terlaksana dengan lebih cepat. Asal, tidak ada orang yang nantinya merasa bahwa akses vaksinasi lebih dulu hanya didapatkan golongan tertentu saja, pengusaha misalnya.
“Apapun mekanismenya tadi, saya terbuka, asalkan itu secepat-cepatnya, sebanyak-banyaknya, semurah-murahnya untuk masyarakat Indonesia,” kata dia.
Intinya, pemerintah bakal tetap memprioritaskan vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan terlebih dahulu sebagai garda terdepan penanganan COVID-19. Kemudian, pemerintah bakal menyuntikkan lagi vaksin kepada 17 juta pekerja publik dam 25 juta lansia pada periode Februari-April.
“Dan diharapkan pada akhir April atau Mei tergantung kecepatan kita, kita akan masuk ke general public,” pungkas dia.