Solo dan Depok Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO
- Kota Solo dan Depok menjadi perwakilan Indonesia dalam jaringan kota kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Nasional
JAKARTA—Kota Solo dan Depok menjadi perwakilan Indonesia dalam jaringan kota kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Kedua kota tersebut terpilih setelah melalui seleksi yang panjang dan ketat dari UNESCO.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengapresiasi capaian Depok dan Solo yang telah resmi masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO. Sebagai informasi, Solo akan mewakili di bidang kerajinan dan seni rakyat.
Sedangkan Depok mewakili bidang kreatif seni media. “Selamat menyiapkan diri untuk bergabung di jejaring kota kreatif UNESCO,” uar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang disiarkan via YouTube, Selasa 6 Juni 2023.
- 10 Aplikasi Ini Dilaporkan Memuat Spyware Mampu Curi Data Pengguna, Segera Hapus!
- Pariwisata Indonesia Pulih, Kunjungan Turis Asing pada April 2023 Melonjak 276 Persen
- Ketidakpastian Ekonomi Global Masih Tinggi, Ini 5 Prioritas kebijakan OJK pada 2023-2024
Pembangunan Berkelanjutan
Sandiaga mengatakan kedua kota tersebut terpilih setelah melalui seleksi panjang dan ketat dari tim UNESCO. Sebelumnya ada empat kota lain yang masuk nominasi UCCN yakni Salatiga dan Bitung (Kota Gastronomi), Ponorogo (Kota Kerajinan dan Kesenian), serta Bantul (Kota Kreatif Dunia). “Kami mengapresiasi karena penilaiannya cukup detail dan melelahkan,” ujar Sandiaga.
Pihaknya berharap terpilihnya kedua kota tersebut dapat ditindaklanjuti daerah dengan mengembangka destinasi wisata maupun produknya. Hal itu agar kebangkitan ekonomi dapat terdorong sehingga memicu penambahan lapangan kerja. “Pemerintah daerah serta pelaku pariwisatan dan ekonomi kreatif harus proaktif,” saran Menteri.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, menjelaskan kota yang telah masuk jaringan kota kreatif UNESCO berkesempatan membangun jejaring lebih luas dengan kota di seluruh dunia. Itje menegaskan UCCN bukanlah ajang perlombaan atau etalase. “Tapi untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di kota-kota tersebut,” ujarnya.