<p>Karyawan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Soroti PSBB DKI: Harga Emas dan Kurs Rupiah Merosot, IHSG Justru Naik

  • Pertengahan pekan, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam dan kurs rupiah merosot, sebaliknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru naik saat investor asing ramai-ramai menjual portofolio.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Pertengahan pekan, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam dan kurs rupiah merosot, sebaliknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru naik saat investor asing ramai-ramai menjual portofolio.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 26 Agustus 2020, IHSG ditutup menguat tipis di tengah aksi jual investor asing.

IHSG ditutup menguat 1,44 poin atau 0,03% ke posisi 5.340,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,47 poin atau 0,17% menjadi 849,52.

“Adanya kekhawatiran mengenai COVID-19 second wave menyebabkan masih terjadinya kondisi net sell asing. Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan ekonomi global masih terjadi,” kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 26 Agustus 2020.

Dibuka menguat, IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah namun berhasil menguat tipis menjelang penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, lima sektor meningkat di lantai bursa ditutup meningkat. Sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 1,02%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor aneka industri masing-masing 0,92% dan 0,65%.

Sebaliknya, lima sektor lainnya ditutup terkoreksi di zona merah. Sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,69%, diikuti sektor perdagangan dan sektor industri dasar masing-masing minus 0,46% dan minus 0,39%.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp521,36 miliar. Sehingga, total net sell investor asing sejak awal tahun menebal menjadi Rp25,17 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 841.776 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,93 miliar lembar saham senilai Rp9,8 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 262 saham menurun, dan 156 saham tidak bergerak nilainya.

Meski hanya naik tipis, bursa saham Indonesia tercatat menjadi Indeks terbaik pada perdagangan hari ini dibandingkan dengan pasar modal utama dunia. Di ASEAN, IHSG menempati urutan dua menempel Thailand.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei Jepang melemah 5,91 poin atau 0,03% ke 23.290,86. Kemudian indeks Hang Seng Hong Kong naik 5,57 poin atau 0,02% ke 25.491,79, dan indeks Straits Times Singapura menguat 17,07 atau 0,67% ke 2.541,96.

Uang kertas rupiah baru edisi HUT ke-75 RI. / Bi.go.id

Kurs Rupiah Melemah

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup melemah jelang akhir masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Rupiah ditutup melemah 29 poin atau 0,19% menjadi Rp14.678 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.649 per dolar AS.

“Pasar tertuju pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta besok sore mengenai masa transisi PSBB yang berakhir tanggal 27 Agustus 2020, apakah akan di perpanjang masa transisinya atau berubah menjadi new normal dengan syarat,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Menurut Ibrahim, keputusan tersebut sangat penting mengingat kuartal III-2020 tinggal menyisakan satu bulan lagi dan juga menentukan bagi pertumbuhan ekonomi yang saat ini mengalami stagnasi akibat konsumsi masyarakat yang terus menurun.

Pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan agar ekonomi terus tumbuh. Bahkan pemerintah terus menggelontorkan dana yang cukup besar di sektor kesehatan berupa tunjangan dokter dan perawat, BLT, bansos serta tunjangan Rp600.000 untuk gaji di bawah Rp5 juta dan guru honorer.

“Ini semua dilakukan guna memompa daya beli masyarakat agar meningkat sehingga bisa mengangkat konsumsi masyarakat walau hanya di bulan September, sehingga seandainya terjadi kontraksi pun tidak terlalu dalam,” ujar Ibrahim.

Dari eksternal, pasar merespons positif setelah pejabat perdagangan AS dan China menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kesepakatan perdagangan fase satu, yang meredakan kekhawatiran tentang kebuntuan diplomatik antara dua ekonomi terbesar dunia itu. Tetapi ketegangan terus membara karena kedua belah pihak terus tidak setuju pada masalah lain.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.585 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.585 per dolar AS hingga Rp14.692 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.636 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.632 per dolar AS.

Karyawan menunjukkan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Harga Emas Turun Rp10.000

Saat bersamaan, harga emas dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, yang dipantau dari laman Logam Mulia di Jakarta, hari ini tercatat di angka Rp1.011.000 per gram atau merosot sebesar Rp10.000 dari sebelumnya.

Sedangkan untuk harga jual emas Antam turut turun Rp10.000 per gram dari sebelumnya menjadi Rp907.000 per gram.

Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% (untuk pemegang NPWP dan 3% untuk non-NPWP). PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai buy back.

Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% (untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non-NPWP). Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Berikut harga pecahan emas batangan tercatat di Logam Mulia Antam :

-Harga emas 0,5 gram: Rp535.500
-Harga emas 1 gram: Rp1.011.000
-Harga emas 2 gram: Rp1.962.000
-Harga emas 3 gram: Rp2.918.000
-Harga emas 5 gram: Rp4.835.000
-Harga emas 10 gram: Rp9.605.000
-Harga emas 25 gram: Rp23.887.000
-Harga emas 50 gram: Rp47.695.000
-Harga emas 100 gram: Rp95.312.000
-Harga emas 250 gram: Rp238.015.000
-Harga emas 500 gram: Rp475.820.000
-Harga emas 1.000 gram: Rp951.600.000 (SKO)