logo
<p>Roket Falcon Heavy  SpaceX /SpaceX</p>

SpaceX Luncurkan 152 ‘Mayat’ ke Orbit Pakai Roket Falcon

  • Menurut rencana 24 Juni 2019, SpaceX berencana meluncurkan roket Falcon ketiga, yang memiliki sistem peluncuran operasional paling kuat di dunia, dan mengirimkan 24 satelit yang berbeda ke orbit. Salah satu satelit tersebut akan memuat 152 kapsul logam yang berisi abu manusia. Sebuah perusahaan bernama Celestis akan mengatur “penerbangan pemakaman” dan mengenakan biaya lebih dari $5.000 […]

Adhitya Noviardi

Menurut rencana 24 Juni 2019, SpaceX berencana meluncurkan roket Falcon ketiga, yang memiliki sistem peluncuran operasional paling kuat di dunia, dan mengirimkan 24 satelit yang berbeda ke orbit.

Salah satu satelit tersebut akan memuat 152 kapsul logam yang berisi abu manusia.

Sebuah perusahaan bernama Celestis akan mengatur “penerbangan pemakaman” dan mengenakan biaya lebih dari $5.000 untuk menerbangkan 1 gram abu kremasi tersebut ke orbit.

Celestis telah mengatur rencanapeluncuran abu kremasi para insinyur, astronot, penulis, dan bahkan aktor Star Trek.

Peluncuran SpaceX itu merupakan roket Falcon Heavy yang ketiga yang lepas landasnya di jadwalkan pada 24 Juni dengan kondisi cuaca memungkinkan.

Peluncuran jenazah yang telah dikremasi tersebut difasilitasi oleh sebuah perusahaan bernama Celestis Memorial Spaceflights, yang membeli kamar yang tersedia di pesawat ruang angkasa, memasang wadah, kemudian mengemasnya dengan kapsul logam kecil yang diisi dengan abu.

Agar abu itu memasuki orbit sebagaimana dimaksud, SpaceX pertama-tama harus melakukan apa yang disebut Elon Musk, pendiri perusahaan roket, sebut sebagai “peluncuran paling sulit.”

Variasi dan kompleksitas dari dua lusin satelit dan muatannya yang harus disiapkan. Bahkan berbagai pesawat ruang angkasa harus dikerahkan ke beberapa orbit yang berbeda menggunakan beberapa luka bakar pada mesin, ulas SpaceX dalam laporannya.

Salah satu satelit yang diluncurkan memegang Jam Atom Luar Angkasa NASA, yang dapat mengubah cara robot dan astronot menjelajahi ruang angkasa. Sementara satelit lainnya memiliki LightSail Planetary Society, sebuah eksperimen yang dapat mengubah cara kendaraan mendorong diri mereka sendiri ke tujuan. Terkait soal kapsul abu, diketahui disimpan di pesawat ruang angkasa yang sama dengan jam NASA.