Sekelompok Migran dengan Perahu Kayu Ditarik oleh Kapal Penjaga Pantai Spanyol ke Pelabuhan Arguineguin (Reuters/Borja Suarez)
Dunia

Spanyol Buka Akomodasi Darurat untuk 3.000 Migran Tanpa Identitas

  • Spanyol bakal menyediakan tempat akomodasi darurat tambahan untuk 3.000 migran tidak berdokumen di barak militer, hotel, dan penginapan. Hal itu di tengah lonjakan kedatangan melalui laut sebesar 55% tahun ini yang telah memicu ketegangan politik.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Spanyol bakal menyediakan tempat akomodasi darurat tambahan untuk 3.000 migran tidak berdokumen di barak militer, hotel, dan penginapan. Hal itu di tengah lonjakan kedatangan melalui laut sebesar 55% tahun ini yang telah memicu ketegangan politik.

Menteri Migrasi Jose Luis Escriva mengatakan pemerintah telah menyetujui penggunaan dua fasilitas militer di Madrid dan berencana untuk menggunakan dua fasilitas lainnya di selatan negara tersebut.

Escriva menolak mengungkapkan berapa banyak tempat tidur tambahan yang akan dibuat. Namun sumber dari kementeriannya memberi tahu bahwa jumlahnya secara keseluruhan menjadi sekitar 3.000.

Lonjakan kedatangan ini terutama disebabkan oleh orang-orang yang datang dari Afrika Barat menggunakan perahu karet ke Kepulauan Canary di Atlantik. Ini terjadi setelah negara-negara Uni Eropa mencapai kesepakatan pada 4 Oktober tentang bagaimana mengatasi imigrasi yang tidak sah.

Italia juga mengalami peningkatan kedatangan, dengan pulau kecil Lampedusa berjuang untuk mengatasinya. Menurut data resmi, antara bulan Januari hingga pertengahan Oktober, jumlah kedatangan ke Canary mencapai 23.537 orang, melebihi angka keseluruhan dari tiga tahun sebelumnya.

Pihak berwenang setempat mengatakan mereka merasa ditinggalkan oleh pemerintah pusat. Madrid membuka kamp-kamp baru di kepulauan tersebut pada tahun 2021 setelah terjadi peningkatan kedatangan.

Namun, kali ini pendekatan pemerintah pusat adalah untuk memperluas fasilitas akomodasi darurat di seluruh negara, dengan harapan mengurangi tekanan pada Kepulauan Canary. Pekan ini, pemerintah juga menyetujui paket bantuan sebesar 50 juta euro (sekitar 527 juta dolar) untuk kepulauan tersebut.

“Setelah melalui pemeriksaan oleh polisi, para migran akan ditempatkan di barak militer, hotel, penginapan, dan jenis akomodasi lainnya secara sukarela. Idenya adalah agar mereka tidak tinggal di tempat yang sama selama lebih dari tiga bulan," ujar seorang sumber, dilansir dari Reuters, Jumat, 26 Oktober 2023.

Pemimpin daerah konservatif Madrid, Isabel Diaz Ayuso, menuduh pemerintah sayap kiri mengelola situasi migrasi dengan buruk dan menuding, tanpa memberikan bukti, bahwa pemindahan migran ke daratan dapat mengancam keamanan.

Escriva berpendapat, situasinya telah ditangani dengan baik dan dapat dikelola. Dia mengatakan beberapa politisi konservatif sedang menciptakan apa yang ia sebut sebagai retorika xenofobia.